Strategy

Penjualan Grosir dan Ekspor Mendominasi Pendapatan Hartadinata Abadi (HRTA)

Foto : Tangkapan Layar/Sri Niken Handayani

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membukukan pendapatan Rp8,24 triliun pada semester pertama tahun ini. Realisasi ini tumbuh 33,46% dari Rp6,18 triliun di semester pertama pada tahun lalu. Pertumbuhan pendapatan ditopang oleh peningkatan penjualan dalam emas murni sebesar 19,22% atau menjadi 7,42 ton dari 6,23 ton serta kenaikan dari harga jual rata-rata (ASP/average selling price) sebesar 12,02% menjadi Rp1.104.944 dari Rp986.389 per gram secara tahunan.

Direktur Investor Relations Hartadinata Abadi, Thendra Crisnanda, mengungkapkan laba bersih perseroan pada Januari-Juni tahun ini senilai Rp205,63 miliar atau meningkat 10,83% dari Rp185,53 miliar pada semester I/2023. Penjualan kepada grosir termasuk ekspor berkontribusi sebesar 82,62%, diikuti oleh penjualan ritel (16,88%) dan gadai (0,45%). Selanjutnya, ROA dan ROE tumbuh ke level 7,87% dan 19,50%. Sementara, DER berhasil terjaga di level 1,31 kali.

Dia menjelaskan pertumbuhan bisnis tersebut tidak terlepas dari strategi perseroan sepanjang tahun 2024 melalui inovasi-inovasi yang telah dilakukan oleh manajemen, salah satunya melalui produk perhiasan emas dengan brand Ardore dan emas batangan yang berjenama Emasku . Di sisi lain, HRTA terus konsisten melakukan ekstensifikasi jaringan pemasaran dengan ekspansi gerai milik sendiri mencapai total 85 toko pada tahun 2023. Pada 2024, perseroan menargetkan pertumbuhan jumlah gerai toko menjadi 100 toko.

Selanjutnya, manajemen HRTA menargetkan untuk memperkuat pasar, di luar India dan Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjadi partner ekspor. Tujuannya, memperluas jaringan ekspor ke beberapa negara strategis, termasuk Asia, Eropa dan Amerika Serikat. "Pemilihan negara-negara ini didasarkan pada analisis mendalam terhadap potensi pasar dan permintaan konsumen yang semakin meningkat untuk produk emas berkualitas," ujarnya pada Public Expose Live di Jakarta, Jumat (30/8/2024).

Ekspansi ini merupakan bagian integral dari strategi untuk memperkuat eksistensi HRTA di pasar global dan mengoptimalkan portofolio ekspor sebagai salah satu pilar pertumbuhan perusahaan. Selain itu, HRTA juga berkomitmen untuk meraih lisensi dari London Bullion Market Association (LBMA), sebuah pengakuan internasional yang akan menegaskan standar superior produk emas yang dihasilkan perusahaan.

Mendapatkan lisensi LBMA akan menjadi milestone penting dalam perjalanan HRTA agar produk perseroan mendapatkan pengakuan global dari sisi kualitas. "Ini adalah langkah strategis yang akan memperkuat reputasi kami sebagai pemimpin industri dan membuka peluang baru di pasar internasional," tuturnya. Harga saham HRTA sejak awal tahun ini hingga 30 Agustus 2024 (year to date) naik 7,87% atau menjadi Rp384. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved