Multi Bintang Gandeng Wahesta, Ajak Warga Kelola Sampah Lebih Cerdas
Sebagai bagian dari tanggung jawab terhadap lingkungan, Multi Bintang Indonesia (MBLI) bekerja sama dengan Wahana Edukasi Harapan Alam Semesta (Wahesta) untuk mengelola sampah, meningkatkan sirkularitas, manajemen air bersih, dan memberdayakan komunitas lokal melalui pelatihan yang komprehensif.
Untuk mewujudkan tujuan ini, MBLI dan Wehasta mendirikan TPS3R (Tempat Pembuangan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) dan bank sampah. Fasilitas ini didirikan sebagai respons terhadap meningkatnya volume sampah rumah tangga yang mencemari Daerah Aliran Sungai (DAS). Dengan fasilitas ini, sampah rumah tangga dapat dikelola lebih baik, mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke sungai, menjaga kesehatan DAS, serta memperkuat ekonomi lokal melalui pemberdayaan masyarakat.
Jeffry Christon, Sustainability and Partnership Manager Multi Bintang Indonesia, menjelaskan bahwa pembangunan TPS3R ini mencerminkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan di sekitar pabrik mereka.
“Kami berharap adanya kolaborasi antara Wehasta, masyarakat Sampang Agung, beserta Multi Bintang Indonesia, TPS3R akan terus berlanjut dan bisa berkembang lebih baik lagi," ujar Jeffry (30/8/2024).
Sampah yang masih layak pakai di TPS3R dapat digunakan kembali (reuse) atau dijual ke tengkulak, sementara sampah yang dapat didaur ulang (recycle) akan diolah menjadi produk bernilai. Sampah anorganik dengan nilai ekonomi dijual, sedangkan hasil pengomposan digunakan sebagai pupuk tanaman.
Jeffry menambahkan bahwa TPS3R diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat serta membangun kebiasaan pengelolaan sampah yang baik. "Sampah dari pabrik kami usahakan tidak ada yang mencapai ke pembuangan akhir. Kami sampai sekarang sudah memenuhi hampir 98 persen itu berkat komitmen bersama masyarakat Desa Sampang Agung serta tim mitra kami Wehasta," jelasnya.
Sisyantoko, atau yang lebih akrab disapa Cak Toko dari Wahesta, menjelaskan bahwa edukasi dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi fokus utama dalam kolaborasi ini. “Sejauh ini, kami sudah menjangkau 3.125 anggota masyarakat dan memberikan informasi seputar pengolahan sampah, pembuatan kompos, pembibitan, dan pertanian organik,” ungkap Cak Toko.
Hingga saat ini, terdapat 2 TPS3R dan 316 unit bank sampah yang sudah beroperasi, dengan 14.615 nasabah dan dampak ekonomi yang mencapai Rp 56.940.415 sejak 2023 hingga Q1 2024.
Setelah sukses dengan TPS3R Trawas, TPS3R Sampang baru saja diresmikan. Di TPS3R Trawas, 187 ton sampah berhasil dikelola dari November 2022 hingga Juli 2023. Kedua fasilitas ini akan mengelola sampah domestik dan limbah dari Multi Bintang Indonesia, menjadikannya bahan baku untuk pembuatan kompos dan memastikan bahwa TPS3R serta komunitas lokal menjadi bagian integral dari rantai nilai perusahaan. (*)