Kolaborasi Internasional Ciptakan Karya Seni dari Bambu di Bali
Desa Wisata Jatiluwih kedatangan rombongan mahasiswa Fakultas Pariwisata, Universitas Oxford Brokke, Inggris, untuk melakukan kerja praktek di Bali. Para mahasiswa datang ke Jatiluwih untuk mengikuti kursus pembangunan bambu selama 14 hari. Para mahasiswa ini mempelajari seluk-beluk membangun dari bahan-bahan alami yang berkelanjutan dan mengeksplorasi budaya serta kerajinan bambu yang menjadi ciri khas Jatiluwih.
Jhon Purna, Manajer Operasional Desa Wisata Jatiluwih, mengatakan Desa Jatiluwih sangat mengapresiasi karya para mahasiswa Oxford Brokke. "Karya mereka berupa pintu gerbang yang indah terbuat dari bambu, yang tidak hanya menghasilkan struktur fisik, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi internasional dan penghormatan terhadap budaya serta warisan alam Jatiluwih," ujar Jhon seperti ditulis swa.co.id pada Senin (2/9/2024).
Desain gerbang yang berbentuk sayap yang menyatu menjadi bentuk hati ini melambangkan semangat kebersamaan serta cinta terhadap alam dan budaya lokal.Program ini dipimpin oleh Michael Kloihofer, yang menginisiasi kegiatan ini untuk mengajarkan arsitektur melalui praktik langsung dan belajar teknik kerajinan tradisional. Proyek pembangunan gerbang desa, misalnya, dirancang dan dibangun oleh beberapa mahasiswa dan dikerjakan sekitar lebih dari 10 hari, dengan menggunakan batang bambu sebagai bahan utama.
Proyek pembangunan gerbang desa ini dibangun oleh tim Brookes dan dibantu oleh ahli tanaman bambu lokal untuk membangun sesuatu yang bermakna untuk Desa Jatiluwih. Hal ini sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pariwisata lokal. Lokasi gerbang yang berada di pintu masuk persawahan dipilih karena merupakan tempat strategis yang dilalui banyak wisatawan, sekaligus sebagai perayaan dan persembahan kepada keindahan persawahan yang telah diakui sebagai Warisan Dunia oleh Unesco.
Para mahasiswa yang terlibat berasal dari berbagai negara, termasuk Inggris, Jepang, Republik Dominika, Ekuador, Malta, dan Bulgaria, dipimpin oleh Michael Kloihofer dan Charlotte Chambers dari Universitas Oxford Brookes, dengan dukungan dari I Nengah Adi Swastika sebagai ahli kayu setempat, serta Carl Murayama Zammit sebagai koordinator proyek.
Proyek ini diharapkan menjadi langkah awal dari kolaborasi jangka panjang antara Universitas Oxford Brookes dan komunitas lokal Jatiluwih untuk terus membawa mahasiswa ke Jatiluwih untuk belajar, membangun, dan berpartisipasi aktif dengan komunitas lokal. (*)