Kemenparekraf Gulirkan Program Betidewi dan Gencarkan Promosi Desa Wisata di Yogyakarta
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memperkuat promosi desa-desa wisata di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta melalui program Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi). Menparekraf/Kabaparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan kegiatan ini merupakan komitmen Kemenparekraf/Baparekraf untuk mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar terus melakukan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi dalam rangka mengembangkan produk pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas.
Kegiatan yang digelar di Desa Wisata Wukirsari, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada 30-31 Agustus 2024 ini diikuti oleh perwakilan dari 10 desa wisata di Yogyakarta, yaitu dari Desa Wisata Hargotirto, Kampung Wisata Purbayan, Desa Wisata Krebet, Desa Wisata Grogol, Desa Wisata Jatimulyo, Desa Wisata Gamplong, Desa Wisata Jagalan, Desa Wisata Wukirsari, Desa Wisata Widosari, dan Desa Wisata Tepus."Pada kegiatan ini, kami ingin mendorong peningkatan promosi desa wisata secara digital melalui pelatihan dan pendampingan pembuatan paket wisata, serta onboarding ke online travel agent (OTA) mitra Kemenparekraf," kata Sandiaga pada siaran pers, Senin (2/9/2024)
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono, mengatakan sejumlah OTA dalam kegiatan ini, diantaranya Atourin, Mister Aladin, Tiket.com, Djalanin.com, dan Traveloka. Selain itu, pihaknya juga menghadirkan perwakilan dari Desa Wisata Institute, serta Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf dan Direktorat Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf/Baparekraf.
Mereka memberikan pendampingan dalam pembuatan paket wisata yang menarik serta promosi paket wisata desa secara digital. "Kami berharap melalui kegiatan ini pengelola desa wisata dapat meningkatkan kemampuan untuk membuat paket wisata yang menarik dan beragam dan melakukan promosi paket wisata desa secara digital. Sehingga dapat memperluas jangkauan promosi produk dan paket wisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke desa wisata," ujar Marhen. (*)