Automotive

Tensi Geopolitik Tidak Menentu, SMSM Revisi Target Top Line

Pabrik milik PT Selamat Sempurna Tbk. (dok SMSM)

Emiten produsen suku cadang otomotif dan mesin industri, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), merevisi target top line-nya (pendapatan) yang dipengaruhi tensi geopolitik yang sulit diprediksi. Sebelumnya, perseroan menargetkan top line tumbuh 8% namun kini direvisi menjadi 2% dan target laba bersih (bottom line) tetap dipatok 8%.

“Perseroan optimis untuk mencapai target-target tersebut dan mencapai laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk lebih dari Rp1 triliun. Berdasarkan data Financial Highlight SMSM, dapat dilihat bahwa Compound Annual Growth Rate (CAGR) untuk penjualan selama 31 tahun terakhir, yaitu hanya 19%, sedangkan CAGR net income mencapai 29%. SMSM akan terus memperhatikan keseimbangan pertumbuhan top-line dan bottom-line, namun akan lebih berfokus pada pertumbuhan bottom-line,” kata Wakil Direktur Utama SMSM, Ang Andri Pribadi, pada Public Expose Live seperti ditulis swa.co.id di Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Ke depannya, perseroan masih tetap merencanakan aksi korporasi merger dan akuisisi (M&A). Fokus dari M&A ini adalah vertical integrated, sementara divestasi belum akan dilakukan. Pada Juni 2024, salah satuanak perusahaan, PT Prapat Tunggal Cipta (PTC), telah mengakuisisi PT Mangatur Dharma (MD) yang bertujuan memperluas jaringan pasar terkait tender-tender pemerintahan dan lain - lain, terutama untuk produk HVAC.

“Ke depannya, kami berharap dengan diakuisisinya MD, maka pertumbuhan penjualan HVAC di pasar domestik akan bertumbuh lebih cepat. Perseroan akan konsisten dalam melakukan vertical integration merger and acquisition. Dalam hal ini, terdapat beberapa perusahaan distribusi di Indonesia maupun di luar negeri yang ditargetkan. Namun hal ini belum dapat disampaikan pada paparan publik saat ini, karena masih dalam tahapan yang memerlukan waktu cukup panjang. SMSM akan fokus pada vertical integrated, baik itu dari upstream maupun downstream,” ucapnya.

Sementara itu, anggaran belanja modal (capex) untuk tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp170 miliar. Hingga semester I/2024, SMSM telah mengeluarkan Rp93 miliar yang digunakan untuk pembelian dan peremajaan mesin-mesin, line-balancing, serta pembelian sebagian lahan-lahan untuk memperbaiki lahan fasilitas produksi. Saat ini, SMSM belum memiliki rencana untuk menambah kapasitas produksi, karena hingga saat ini utilisasi masih di sekitar 60-70%. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved