Trends

Politeknik AKA Bogor Cetak Talenta di Industri 4.0

Foto : Kemenperin.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengembangkan keterampilan sumber daya manusia seiring tersedianya unit pendidikan sebanyak sembilan SMK, 11 politeknik dan dua akademisi komunitas yang tersebar di Indonesia. Nantinya, peserta didik dan mahasiswa bisa bersaing di bursa kerja. Jumlah angatan kerja sebanya 149,38 juta, menurut Survei Angkatan Kerja Nasional 2024. Kemenperin mencontohkan hasil nyata di Politeknik AKA Bogor.

Lembaga pendidikan ini meruapakan salah satu unit pendidikan yang dikelola Kemenperin. Saat ini, politeknik tersebut sedang menyiapkan 487 mahasiswa baru yang dipersiapkan menjadi talenta yang handal di industri kimia dan farmasi. Mereka terpilih usai melewati seleksi ketat dari 3.436 pendaftar. Adapun, Politeknik AKA Bogor membuka program studi Analis Kimia, Pengolahan Limbah Industri, dan Penjaminan Mutu Industri Pangan khusus D III. Sementara itu program studi Nanoteknologi Pangan untuk D IV.

Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin, Emmy Suryandari, mengatakan industri kimia dan farmasi sedang mengimplementasikan industri 4.0. Rata-rata nilai Readiness Index (INDI) untuk sektor kimia 1,98 dan farmasi 2,64. “Beberapa kompetensi teknis yang dibutuhkan untuk Farmasi 4.0 di antaranya adalah teknik, ilmu komputer, ilmu data, dan otomatisasi. Keahlian non-teknis juga harus disertakan dalam tim untuk mencakup kepatuhan ESG (Environmental, Social & Good Governance),” ucapnya pada siaran pers yang dikutip swa.co.id, Rabu (4/9/2024).

Dia menyampaikan transformasi digital, otomatisasi, dan integrasi data dalam proses manufaktur ini. Sebab ketiga faktor itu adalah tolak ukur adaptasi industri kimia dan farmasi menuju industri 4.0.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved