CEO eFishery Gibran Huzaifah menegaskan bahwa kondisi perusahaan yang dipimpinnya sangat sehat, meski beberapa waktu lalu melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawannya. Dia mengaku bahwa keputusan PHK murni penyesuaian strategi bisnis agar bisa sustain dalam jangka waktu yang panjang.

Hal tersebut disampaikan Gibran saat berbincang santai bersama wartawan di Jakarta, Rabu (4/9/2024). Menurutnya, seluruh stakeholder seperti investor juga mengetahui rencana itu memahami keputusan tersebut.

"(Banyak anggapan) kita mau mengurangi ini (karyawan), karena kita harus bertahan hidup, enggak begitu. Kita memang in the middle of restrukturisasi. Saat itu, farmer-nya tidak terbiasa dengan digital, kita harus educate dulu (oleh tim lapangan), akhirnya (setelah mengerti) di tim lapangan bisa kurangi dan kombinasi (digital dan konvensional), supaya profitabilitas kita juga lebih improve dan sustainability," kata Gibran, Rabu (4/9/2024).

Banyak tim yang terdampak adalah tim lapangan seperti sales dan rantai pasok. Sistem PHK di eFishery berbeda dengan perusahaan pada umumnya, di mana karyawan tidak seketika diberhentikan, tetapi diberikan pelatihan, digali potensinya (semacam MT) untuk nantinya dipindahkan ke divisi lain (jika sesuai kompetensinya).

Perusahaan juga membantu menyiapkan mereka (karyawan terdampak) untuk bisa mendapatkan karir selanjutnya. "Ini kayak management trainee, dia bisa ditempatkan dan di-assess di tempat lain dulu, nanti baru di-assess masuk atau enggak. Kalau enggak, baru nanti kita putuskan. Makanya layoff proses kita agak berbeda dengan perusahaan lain," kata pria lulusan ITB ini.

Didirikan pada 2013, eFishery adalah perusahaan teknologi akuakultur pertama yang mengembangkan inovasi di bidang akuakultur. eFishery mendisrupsi metode budidaya ikan dan udang tradisional dengan menyediakan solusi canggih dalam ekosistem akuakultur dengan menawarkan platform end-to-end yang menyediakan akses terhadap pakan, pendanaan, dan pasar untuk pembudidaya ikan dan udang. eFishery bertujuan untuk membangun ekosistem akuakultur di Indonesia, yang tidak hanya menguntungkan, namun juga berkelanjutan bagi seluruh stakeholders.

Perusahaan ini memiliki tiga tujuan utama: mengatasi permasalahan pangan melalui akuakultur, mengatasi masalah mendasar dalam industri akuakultur dengan menyediakan teknologi yang terjangkau, dan mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi melalui ekonomi digital yang inklusif. (*)