Dalam rangka merayakan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) 2024, Bank DBS Indonesia mengadakan acara private viewing koleksi fashion berkelanjutan dari SukkhaCitta. SukkhaCitta, penerima hibah DBS Foundation pada tahun 2018 dan 2022, menghadirkan koleksi yang mengedepankan keberlanjutan.

Acara eksklusif ini dihadiri oleh nasabah prioritas DBS Treasures dan DBS Treasures Private Client, serta dihadiri oleh Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia, Melfrida Gultom, dan Founder & CEO SukkhaCitta, Denica Flesch. Melfrida Gultom menyatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan solusi perbankan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan nasabah, tetapi juga mendukung gaya hidup berkelanjutan. "Melalui kolaborasi dengan SukkhaCitta, kami berharap dapat menginspirasi nasabah untuk berkontribusi dalam ekonomi dan komunitas yang berkelanjutan,” ucapnya.

Sebagai bagian dari rangkaian Harpelnas 2024, Bank DBS Indonesia juga akan mengadakan kegiatan apresiasi nasabah di Gading Walk pada 7 September 2024. Acara ini akan menawarkan promo produk bertema ESG, edukasi keberlanjutan dari NAFAS, serta bazaar yang dimeriahkan oleh mitra keberlanjutan.

Bank DBS Indonesia bertekad menjadi Best Bank for A Better World dengan tiga pilar kerja berkelanjutan: Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking. Melalui pilar Responsible Banking, bank ini menawarkan produk investasi yang berfokus pada prinsip keberlanjutan. Ada peningkatan minat hingga 190% untuk produk reksadana bertema ESG dan penjualan green bonds meningkat 278%. Produk Green Savings juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,5%, dengan donasi disalurkan untuk pendidikan anak-anak di Indonesia Timur.

Dalam acara Harpelnas kali ini, SukkhaCitta menampilkan koleksi seperti Angkasa, Seribu Bunga, Kapas, dan Power Edit, yang menggunakan pewarna alami dan ramah lingkungan. Contohnya, koleksi ini memanfaatkan sisa kayu mahoni dan daun Strobilanthes cusia untuk menghasilkan warna-warna alami yang indah.

DBS Foundation mendukung SukkhaCitta melalui hibah yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan proyek kapas regeneratif Mama Kapas, yang juga memberdayakan perempuan di desa-desa di Indonesia. (*)