Perusahaan Aviasi dari 35 Negara Bakal Mejeng di BIAS 2024
Indonesia menyiapkan pameran kedirgantaraan internasional, Bali International Airshow (BIAS) 2024, yang di South Apron Bandara Ngurah Rai, Bali, pada pada 18-21 September 2024. Jumlah pengunjung BIAS tahun ini diperkirakan sebanyak 6.000 orang dari 100 pemangku kepentingan sektor aviasi dari 35 negara, serta perwakilan pemerintah negara-negara di kawasan, dan para menteri negara sahabat.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S.M Mahendra Jaya, menjabarkan beberapa langkah yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Bali guna mendukung acara tersebut saat mengikuti Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di Renaissance, Nusa Dua, Selasa (3/9/2024),Rapat ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Kepala Badan SAR Nasional, dan Menteri Kesehatan.
Mahendra menyampaikan langkah nyata Pemerintah Provinsi Bali yang menerbitkan Surat Edaran Gubernur Bali untuk Kabupaten/Kota dan Desa Adat terkait penertiban penerbangan layang-layang di area selatan, khususnya pada penyelenggaraan BIAS, meningkatkan upaya kebersihan lingkungan terutama penanganan sampah selama pelaksanaan BIAS, melaksanakan pengaturan dan rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan BIAS melalui kanal-kanal media sosial Pemerintah Provinsi Bali
"Pemerintah Provinsi Bali, berupaya mendukung penuh acara BIAS 2024. Terlebih Bali, sebagai venue, mewakili nama Indonesia di kancah internasional. Oleh karena itu, kami berharap koordinasi yang intensif selalu dilakukan agar acara berjalan lancar dan bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Mahendra seperti ditulis swa.co.id, Jumat (6/9/2024).
Menanggapi hal itu, Luhut mengimbau Pj. Gubernur Bali untuk memastikan penanganan sampah dilakukan dengan baik, berkoordinasi dengan Kepala Imigrasi untuk menindak tegas wisatawan asing yang mengganggu ketertiban di Bali, sehingga kualitas pariwisata di Bali semakin baik dan tidak dipenuhi oleh wisatawan yang tidak berkualitas.
Luhut menjelaskan penyelenggaraan BIAS 2024 merupakan upaya pemerintah untuk menunjukkan potensi kedirgantaraan dan pertahanan udara Indonesia kepada dunia internasional. Selain itu, acara ini juga berpotensi meningkatkan investasi dan menjadi ajang kolaborasi bagi para pelaku industri di Indonesia. Oleh karena itu, persiapan yang matang harus dilakukan oleh seluruh komponen agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenkomarves, Jodi Mahardi, merincikan berbagai perusahaan terkemuka akan berpartisipasi dalam ajang ini, seperti Airbus, Bell Helicopters, Boeing, Brahmos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Indonesia, Leonardo, Lion Air, MBDA, PT DI, Textron Aviation, dan Thales.
Demi menjaga kelancaran acara, pemantauan bersama sejumlah pihak, seperti PT Angkasa Pura Indonesia, Airnav Indonesia, serta pihak ground handling, terus dilakukan untuk memastikan kelancaran akses penerbangan di wilayah Bali, terutama dalam pengaturan jadwal penerbangan sipil.
Jodi menyebutkan beberapa kegiatan tambahan pada 17-21 September 2024. Selain pameran pesawat dan pertunjukan aerobatik, kegiatan lainnya antara lain Bali Regional Air and Space Power Forum 2024 yang diselenggarakan oleh Kemenkomarves dan TNI AU, serta Asia Pacific Air Transport Forum 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center.
Kementerian Perhubungan mengundang 9 Menteri di Asia Tenggara dan 8 Menteri dari kawasan Asia Pasifik. “Untuk pengunjung umum, mereka dapat mengunjungi pameran pada tanggal 21 September dari pukul 09.00-17.00 WITA, dengan menggunakan shuttle yang sudah disiapkan di tiga lokasi, yaitu Bali Nusa Dua Collection, Mall Bali Galeria, dan Kuta Beach Walk,” ungkap Jodi. (*)