Jadwal Penerbangan Disesuaikan Pada Penyelenggaran Bali International Airshow
Para pemangku kepentingan di Bali menjamin kelancaran Bali International Airshow 2024 yang digelar pada 18 - 21 September 2024. General Manager PT Angkasa Pura I (AP1) Bandara I Gusti Ngurah Bali, Handy Heryudhitiawan, menyebutkan pelaksanaan Airshow di Indonesia merupakan hal yang bersejarah, karena kali terakhir Indonesia melaksanakan Airshow adalah pada tahun 1996, atau 28 tahun silam.
Handy menyebutkan AP 1 menjaga kualitas layanan agar tetap berjalan dengan baik dan optimal, sesuai dengan standar keselamatan, keamanan, pelayanan, dan kepatuhan atau safety, security, services, and compliance (3S+1C). "Tentunya terdapat beberapa penyesuaian skenario operasional kebandarudaraan, karena Airshow dan operasional bandara berlangsung secara bersamaan,” jelas Handy di Gedung General Aviation Terminal Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bali, Kamis (5/9/2024).
Penyesuaian skenario tersebut diatur melalui Surat Edaran Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Nomor 4 Tahun 2024 tanggal 12 Agustus 2024 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan Bali Airshow 2024 di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali. Dalam Surat Edaran Dirjen tersebut, hal yang menjadi perhatian pihaknya adalah terkait pengaturan lalu lintas udara untuk sesi aerobatik pesawat udara.
AP 1 telah berkoordinasi dengan AirNav Indonesia terkait skenario penyesuaian operasional penerbangan. "Selama pelaksanaan airshow, ruang udara akan digunakan untuk sesi latihan aerobatik di 15-17 September 2024 dan untuk sesi pertunjukan aerobatik atau flying display pada 18-21 September 2024. Notam yang dikeluarkan oleh AirNav Indonesia telah diumumkan ke seluruh maskapai yang beroperasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, sehingga maskapai dapat mengajukan penyesuaian jadwal penerbangan,” lanjut Handy
General Manager Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) Cabang Denpasar, Suryadi Joko Wiratmo, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mengatur lalu lintas penerbangan Bali International Airshow agar berjalan sesuai rencana operasi dengan meminimalkan dampaknya terhadap jadwal penerbangan regular. “Kami senantiasa berkoordinasi dengan semua pihak terkait, terutama yang berhubungan dengan penggunaan ruang udara. Semua pihak tentu memiliki komitmen yang sama agar Bali International Airshow 2024 ini dapat berjalan dengan sukses dan meninggalkan kesan yang baik, serta tetap memastikan operasional penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai berjalan lancar tanpa gangguan yang berarti,” tuturnya menjabarkan.
Selama penyelenggaraan BIAS itu ada 4 sesi per hari. Setiap sesi berlangsung selama 20 menit. Sesi pertama berlangsung pada pukul 09.30-09.50 WITA, sesi kedua pukul 10.30-10.50 WITA, ketiga pukul 12.30-12.50 WITA, dan terakhir pada pukul 15.30-15.50 WITA.
Kepada para calon penumpang yang memiliki jadwal penerbangan di tanggal 15 hingga 21 September 2024 pada jam-jam tersebut untuk dapat menghubungi maskapai guna memastikan jadwal penerbangan yang telah disesuaikan dengan kegiatan BIAS.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono, menyampaikan bahwa berdasarkan Surat Edaran Dirjen Perhubungan tersebut, telah dilakukan sosialisasi kepada maskapai yang jadwalnya berada pada jendela waktu atau window time pelaksanaan aerobatik pesawat.
Untuk pengangkut atau maskapai, SE ini mengatur dua hal utama yakni pembatasan slot dan pengaturan slot. Untuk pembatasan slot, selama Bali Airshow tidak diperkenankan menambah penerbangan atau extra flight. Sementara untuk pengaturan slot, maskapai yang terdampak window time latihan dan flying display agar mengajukan slot untuk menyesuaikan jadwal penerbangan.
Berkaitan dengan keamanan, kegiatan Airshow yang akan berlangsung di apron selatan Terminal General Aviation (GAT) bandara telah melalui serangkaian persiapan dan koordinasi lintas instansi. Perubahan Daerah Keamanan Terbatas (DKT) menjadi Daerah Sisi Darat telah dilakukan atas izin Direktorat Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan. Hal tersebut dilakukan mengingat pengunjung umum dapat mengakses area pameran yang berada di apron selatan bandara saat penyelenggaraan Airshow.
“Meski terdapat perubahan status, pengawasan keamanan tetap dilakukan secara ketat dengan penempatan personel keamanan lintas sektor, serta dengan memasang pagar pembatas keliling,” ujar Agni Prayogo, Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai.
Aspek keamanan lokasi hingga kenyamanan pengguna jalan menuju bandara, juga telah mendapat dukungan dari Kepolisian Daerah Bali dan Lanud TNI AU I Gusti Ngurah Rai melalui skenario rekayasa lalu lintas. Pihak penyelenggara memberikan akses terbatas untuk VIP dan kendaraan berstiker juga menyediakan shuttle bus yang disediakan di tiga lokasi, yakni di Kuta Beach Walk, Mall Bali Galeria, dan Bali Collection Nusa Dua untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.
Rendy Ruliaman, General Manager of Operations PT Inaro Tujuh Belas selaku penyelenggara BIAS ini, menjelaskan rencana sejumlah perusahaan terkemuka dari industri penerbangan global, termasuk Airbus, Bell Helicopters, Boeing, Brahmos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Indonesia, Leonardo, Lion Air, MBDA, PT DI, Textron Aviation, dan Thales.
Konsep airshow nantinya ada 68 booth pameran 10 country pavilion, pameran pesawat, demo airshow pesawat tempur limited window dengan clear sky dan bussines matching. (*)