Pupuk Indonesia dan Pertamina Pacu Pengembangan CCU dan CCUS
PT Pupuk Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Pertamina (Persero) terkait kajian bersama untuk pengembangan potensi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), Jumat (6/9/2024). Pengembangan teknologi CCS dan CCUS menjadi salah satu elemen kunci dalam strategi Perusahaan untuk mendukung target pemerintah dalam mencapai net zero emission 2060.
“Sinergi Pupuk Indonesia dengan Pertamina adalah sebuah langkah yang cukup strategis. Pertamina memiliki carbon capture storage facility yang cocok digunakan untuk menyimpan CO2 dari Pupuk Indonesia yang purity-nya tinggi, jadi bisa langsung disuntikkan. Ini merupakan sebuah kolaborasi dua BUMN yang cukup strategis dan signifikan, karena melalui kerja sama ini, sebagian besar dari CO2 kita bisa terinjeksi,” ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi di Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Kerja sama ini melingkupi kajian bersama, sharing knowledge, data, dan keahlian dari masing-masing perusahaan. Kolaborasi ini dilakukan untuk mengoptimalkan potensi Indonesia sebagai hub utama untuk CCS di Asia Tenggara. Indonesia sendiri memiliki potensi kapasitas untuk menangkap 4,3 gigaton karbon menggunakan teknologi CCS, menjadikannya hub utama di Asia Tenggara dalam pengembangan CCS.
Sementara itu, sebagai bentuk komitmen jangka panjang, Pupuk Indonesia juga secara aktif mengembangkan proyek CCS di beberapa lokasi strategis, termasuk di Aceh dan Lapangan Masela Abadi, yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada 2030. Teknologi ini tidak hanya akan mendukung penurunan emisi, tetapi juga akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan di masa depan.
“Jadi menurut kami, Pupuk Indonesia menyadari adanya tanggung jawab besar untuk mendukung pencapaian natural carbon emission. Oleh karenanya, kami melakukan langkah-langkah strategis dan juga langkah-langkah taktis untuk bisa mengurangi carbon emission dari kegiatan perusahaan,” kata Rahmad. (*)