Pengalaman BNI dan Gudang Garam Sukses Rintis Inisiatif Open Source
Bank Negara Indonesia (BNI) dan Gudang Garam Group berhasil memenangi Red Hat APAC Innovation Award 2024. Kedua perusahaan dianggap sukses dalam memanfaatkan potensi transformatif dari teknologi open source, merintis kemajuan dalam proses bisnis, meningkatkan produktivitas, mendorong inovasi, dan memperkuat resiliensi dalam menghadapi tantangan.
Keluar sebagai pemenang dalam kategori Digital Transformation and Hybrid Cloud Infrastructure, BNI berhasil memenuhi kebutuhan nasabah yang berubah di era digital. Melalui solusi Red Hat, BNI mengintegrasikan teknologi modern ke dalam solusi perbankan untuk meningkatkan pengalaman nasabah, seperti fitur keamanan canggih, dukungan nasabah berbasis Artificial Intelligence (AI) dan kemampuan transaksi real-time.
Adapun Gudang Garam menjadi pemenang dalam kategori Digital Transformation and Cloud-Native Development. Perusahaan produsen rokok kretek ini berhasil memodernisasi aplikasi dengan Red Hat OpenShift dengan lebih cepat dan lebih lancar, sehingga para pengembangnya bisa fokus pada inovasi ketimbang tugas-tugas berulang.
Victor Korompis, Senior Executive Vice President – Information Technology BNI mengatakan, perjalanan open source di BNI sudah berlangsung lama tapi perjalanan modern superapp dan penggunaan microservices secara ekstensif untuk melayani kebutuhan nasabah, diaplikasikan dalam pengembangan superapp Wondr yang terbukti diterima nasabah dengan baik karena kemudahan dan kecepatan layanannya.
“Hanya kurang dari 2 bulan sudah diunduh lebih dari 2 juta kali. Dengan OpenShift dan kemampuan automation-nya, kami bisa mengembangkan dan menjaga kualitas serta men-deliver superapp ini tepat waktu dalam proses yang agile dan penerapan keamanan dalam setiap prosesnya. Teknologi microservices dan container memungkinkan autoscaling yang sangat cocok untuk melayani dinamika kebutuhan nasabah BNI," kata Victor.
Sementara itu, Mahendra Ekaputra, Head of Business Solutions, Infrastructure Services Gudang Garam, mengatakan pengadopsian OpenShift telah mendorong pergeseran di Gudang Garam untuk meningkatkan kelincahan, fleksibilitas, produktivitas, dan efisiensi dalam pengembangan aplikasi guna mendukung kebutuhan bisnis, memfasilitasi koordinasi yang lancar, dan mempercepat waktu ke pasar.
“Pilihan strategis ini meletakkan fondasi untuk perubahan transformatif digital, meningkatkan proses pengembangan aplikasi, ketahanan, efisiensi operasional, dan produktivitas pengembang yang mendorong kami menuju pertumbuhan dan daya saing yang berkelanjutan di industri masing-masing," ucap Mahendra.
Vony Tjiu, Country Manager for Red Hat Indonesia, menambahkan, tantangan besar yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat mengadopsi teknologi baru biasanya menyangkut stabilitas dan kemapanan infrastruktur information technology (IT) mereka.
“Red Hat memiliki support dan teknologi yang bisa membantu pelanggan baik dari sisi infrastruktur IT, modernisasi aplikasi, maupun automasi,” katanya. Para pemenang Red Hat Innovation Award dari Indonesia, kata Vony, dinilai dari keberhasilan mereka memanfaatkan value dan dampak dari penggunaan solusi Red Hat terhadap binsis mereka.
Dengan tema, "Unlock what's next", Red Hat APAC Innovation Awards merayakan keberhasilan pelanggan dalam memanfaatkan kekuatan teknologi open source untuk mendorong transformasi dan inovasi. Pelanggan-pelanggan ini diakui atas kemampuan mereka mengatasi tantangan ganda mengelola biaya infrastruktur yang meningkat sekaligus memenuhi permintaan bisnis yang terus berubah.
Penghargaan ini juga merayakan pencapaian 31 pemenang di seluruh 11 negara, menunjukkan bagaimana bisnis di seluruh wilayah telah berhasil memanfaatkan solusi Red Hat untuk mengatasi tantangan dan merintis solusi-solusi baru yang customer-centric.
Menurut Red Hat 2024 Global Tech Trends, prioritas utama pendanaan bagi bisnis di seluruh wilayah APAC adalah membangun aplikasi cloud-native, meningkatkan pengalaman pengguna digital, dan mempercepat pengiriman aplikasi/layanan.
Temuan ini menekankan pentingnya solusi inovatif dalam lima kategori utama penghargaan yang mencerminkan area-area yang dapat memberdayakan perusahaan dalam mengatasi tantangan bisnis yang dihadapi saat ini, yaitu
Marjet Andriesse, Senior Vice President & General Manager APJC Red Hat, menyebut, penyelenggaraan Red Hat APAC Innovation Awards 2024 menyoroti kemajuan inovatif perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Pasifik dalam memanfaatkan teknologi canggih untuk mendorong inisiatif bisnis mereka.
"Meskipun kondisi ekonomi tidak menentu di tahun 2024, kami telah melihat tonggak-tonggak pencapaian luar biasa yang diraih oleh pelanggan kami,” kata Andriesse.
Open source tetap menjadi kunci untuk membantu perusahaan menemukan apa yang akan datang selanjutnya dan membuka jalan menuju kesuksesan dengan tools dan keahlian yang tepat. (*)