Fase Baru eFishery: Lebarkan Sayap ke Pasar Global dengan Inovasi dan Kemitraan Strategis
eFishery memasuki fase baru. Setelah sempat diterpa isu tak sedap karena mengurangi karyawan, perusahaan teknologi akuakultur asal Indonesia itu mengumumkan kabar gembira: ekspansi global yang mereka gelar membuahkan hasil positif, dan siap meluaskan pasar untuk tumbuh berkelanjutan.
Kemudian, kendati dihadapkan pada dinamika pasar yang kompleks, eFishery juga tetap berkomitmen memberikan dampak positif yang signifikan bagi industri perikanan budidaya serta ekosistem yang tergabung di dalamnya.
Ekspansi eFishery ke pasar internasional, khususnya India, memang telah membuahkan hasil menggembirakan. Meski baru menginjak tahun pertama, operasi di negara tersebut sudah mencapai titik impas (EBITDA positif), sekaligus menjalin kemitraan dengan lebih dari 100 pembudidaya ikan lokal.
Penetrasi bisnis eFishery ke India membawa dan menawarkan ekosistem komprehensif kepada pembudidaya secara end to end, termasuk teknologi akuakultur yang canggih sambil tetap mengeksplorasi pasar potensial di India.
"Kami sangat bangga dengan pencapaian eFishery selama satu dekade terakhir. Model bisnis berkelanjutan kami dirancang untuk menghasilkan profitabilitas yang meningkat seiring dengan perluasan jangkauan kami, optimalisasi operasi, dan penguatan posisi pasar kami. Kami percaya bahwa dengan fokus pada keberlanjutan dan tata kelola yang baik, eFishery dapat terus tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang, bahkan hingga 50 atau 100 tahun mendatang,” ujar Gibran Huzaifah, CEO & Co-founder eFishery, Kamis (5/9/2024).
Gibran mengungkapkan bahwa perusahaannya saat ini sedang menjajaki pasar ekspor baru seperti China dan Timur Tengah, sementara udang dari eFishery sudah berhasil diekspor ke Amerika Serikat. Selain itu, mereka juga berfokus pada inovasi untuk menciptakan peningkatan nilai tambah produk hasil budidaya, seperti mengolahnya menjadi fillet atau produk beku.
“Jadi enggak hanya dijual hidup langsung ke pasar atau tengkulak. Jadi pada dasarnya solusi yang dihadirkan eFishery ingin membantu para pembudidaya, mulai dari alat teknologi kasih pakan, pakannya lalu mencarikan pasarnya agar hasil budidaya ini juga memiliki harga yang kompetitif,” ujar Gibran.
Dengan optimisme yang tinggi, eFishery berkomitmen untuk memperluas jangkauan bisnisnya ke kancah internasional melalui adopsi ekosistem teknologi dan transaksi ekspor. Perusahaan ini juga bertekad menjadi mitra terpercaya bagi para pembudidaya ikan dan petambak udang, guna meningkatkan produktivitas serta kualitas hasil panen.
Gibran mengungkapkan bahwa eFishery tetap terbuka terhadap kemitraan strategis dan potensi akuisisi sebagai bagian dari rencana ekspansi globalnya. Perusahaan secara rutin mengevaluasi pasar internasional untuk potensi ekspansi pada tahun 2025, dengan tujuan memastikan bahwa solusi yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap pasar sebelum memperluas jejak globalnya.
Sejak awal, eFishery juga telah berkomitmen pada tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Tim anti-fraud dan sistem pengendalian internal telah dibangun selama empat tahun terakhir untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas bisnis berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
eFishery baru-baru ini merekrut Mazlan Hashim sebagai Vice President of Governance, Risk & Compliance . Mazlan, seorang profesional berpengalaman dengan lebih dari 19 tahun di berbagai industri, mengemban tanggung jawab untuk mengembangkan manajemen risiko, menerapkan strategi mitigasi, serta memantau dan mengevaluasi efektivitas pengelolaan risiko.
“Tata kelola perusahaan yang diterapkan di eFishery sudah sesuai dengan kerangka kerja global yang berlaku. Kami terus berupaya memperbaiki dan mengembangkan sistem pengendalian internal untuk memastikan semua risiko bisnis dikelola dengan baik. Penerapan manajemen risiko dalam setiap aspek bisnis, baik operasional maupun pengambilan keputusan strategis, adalah kunci utama bagi keberlanjutan bisnis kami,” jelas Mazlan. (*)