Capital Market & Investment

JP Morgan Indonesia Prediksi Sektor Industri Menopang IHSG

ki-ka Head of Research and Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo dan Senior Country Officer Gioshia Ralie di Jakarta, Kamis (5/9/2024). (Foto Nadia K. Putri/SWA).

Perusahaan jasa keuangan global, JP Morgan, yang berkantor cabang di Indonesia, memperkirakan sektor-sektor industri yang akan mendongkrak indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga ke level 7.800 di akhir 2024. Sektor tersebut antara lain perbankan, konsumer, dan properti. Ketiga sektor tersebut dipengaruhi sentimen penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed dan Bank Indonesia tahun ini.

“Sekitar 60% komposisi IHSG berasal dari sektor perbankan. Dengan penurunan suku bunga, membuat para fund manager seperti ETF akan mengincar saham-saham perbankan,” kata Head of Research & Strategy JP. Morgan Indonesia, Henry Wibowo, di Jakarta pada Kamis (5/9/2024) lalu.

Henry menambahkan, sektor konsumer masuk dalam proyeksi JP Morgan Indonesia karena adanya potensi produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan dapat melampaui US$5.000 pada akhir 2024. Menurut Henry, ini adalah angka yang kuat untuk Indonesia dapat berkembang dan membentuk gelombang konsumsi baru. Henry optimis 10 tahun mendatang Indonesia akan masuk pada PDB per kapita tersebut.

Terakhir, sektor properti. Menurut Henry, harga properti dalam 10 tahun terakhir diklaim stagnan, meskipun ada kenaikan. Sektor ini akan diuntungkan dari pemangkasan suku bunga, sehingga membuat Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) lebih terjangkau.

Lebih lanjut, Senior Country Officer JP Morgan Indonesia, Gioshia Ralie mengatakan sektor emerging telekomunikasi seperti pusat data dan fiber, kendaraan listrik atau EV (termasuk produksi baterai), dan layanan kesehatan (healthcare) akan diuntungkan ketika adanya penurunan suku bunga. “Sektor itu berpotensi tumbuh yang dapat membantu Indonesia berkembang lebih baik lagi,” kata Gioshia.

Untuk mempercepat pertumbuhan tersebut, JP Morgan Indonesia merekomendasikan pemerintah perlu melakukan perbaikan struktural untuk meraih pertumbuhan PDB tinggi dan mencapai visi Indonesia Emas 2045. “Kata kuncinya growth (pertumbuhan), speed (kecepatan), dan governance (tata kelola pemerintah yang baik),” ucap Gioshia.

Sebelumnya, JP Morgan Indonesia memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga di 2024 dengan skema 50 basis poin (bps) pada September dan November, serta 25 bps di Desember 2024. Sehingga, total penurunan suku bunga The Fed menjadi 125 bps di 2024 ini. Sementara itu, JP Morgan Indonesia memprediksi adanya penurunan suku bunga Bank Indonesia sebesar 50 bps dari September sampai Desember 2024. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved