JP Morgan Indonesia Perkirakan Startup dan Bank Digital Bakal Diuntungkan Suku Bunga Rendah
Perusahaan jasa keuangan berkantor cabang di Indonesia, JP Morgan Indonesia, memperkirakan aset-aset berdurasi panjang seperti perusahaan berbasis internet dan bank digital akan menjadi penerima manfaat dari tren penurunan suku bunga. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Head of Research & Strategy JP Morgan Indonesia, Henry Wibowo. “Jika ternyata suku bunga berbalik arah turun, dampak seharusnya positif. Karena cari pembiayaan dan investasi, harapannya lebih mudah,” ujar Henry di Jakarta pada Kamis (5/9/2024).
Meskipun begitu, pendanaan perusahaan berbasis internet, termasuk startup, tidaklah mudah seperti di era bakar uang sebelumnya. “Kalau dulu istilahnya adalah growth at all cost, sekarang it’s all about profit, profit, profit,” tambah Henry.
Henry mencermati perusahaan berbasis internet masih kesulitan mencapai laba bersih, sehingga ada kecenderungan meraih pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA. “Jika mencapai EBITDA positif, harapannya [mereka mendapatkan] free cash flow, itu juga bisa positif,” sebut Henry.
JP Morgan Indonesia memprediksi, adanya pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve atau The Fed akan menguntungkan Indonesia dari sisi arus modal dan likuiditas. Prediksinya, suku bunga turun dengan skema 50 basis poin (bps) pada September dan November, serta 25 bps pada Desember 2024. Sehingga, total penurunan suku bunga memnjadi 125 bps pada 2024.
JP Morgan Indonesia juga memperkirakan, Bank Indonesia akan memangkas 50 bps pada September-Desember 2024, dan 50 bps lagi pada semester I/2025. Pemangkasan suku bunga The Fed membuat sektor tertentu seperti perbankan, properti, otomotif (termasuk kendaraan listrik atau EV) akan mendapatkan keuntungan dari potensi pelonggaran moneter. (*)