CIIC Guyur Dana Rp10 Miliar Buat 3 Startup
Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2024 resmi berakhir. Setelah melalui berbagai pertimbangan yang mendalam dan cermat, lima juri pada Grand Finale, yang merupakan investor terkemuka dan pemimpin industri, memilih tiga pemenang yang mendapatkan total hadiah sebesar Rp10 miliar dan berbagai dukungan eksklusif lainnya.
Tiga pemenang Climate Impact Innovations Challenge 2024 di kategori masing-masing: Pertama, SunGreenH2, sebagai pemenang pada trek Transisi Energi, dengan inovasi utama yang menawarkan produksi hidrogen 200% dengan elektroliser hemat energi 20% lebih tinggi, dengan biaya produksi hidrogen sebesar US$3/kg.
Kedua Hydrogen Refinery, sebagai pemenang di trek Pertanian Berkelanjutan, dengan inovasi utama produksi pupuk berbasis amonia berbiaya rendah melalui elektrolisis plasma limbah, sehingga mengurangi hingga 11 ton emisi GRK per ton pupuk.
Ketiga AC Biode, sebagai pemenang di trek Ekonomi Sirkular, dengan menawarkan kemolisis yang dapat dikembangkan dari limbah organik campuran untuk menghasilkan gas sintesis untuk pembangkit energi hijau.
Selain itu, Bakti Barito Foundation memilih DayaTani untuk menerima investasi sebesar US$50 ribu, dan Sinarmas Agribusiness & Food memberikan dana hadiah sebesar US$50 ribu kepada ENWISE.
Tulika Raj, CEO dan Co-Founder SunGreenH2 merasa senang dapat memenangkan kompetisi Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) di acara Indonesia Sustainability Forum (ISF). Pengakuan ini memperkuat komitmennya untuk memelopori inovasi hidrogen ramah lingkungan di Indonesia. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Temasek Foundation, East Ventures dan seluruh mitra. Kami turut antusias untuk dapat berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) dan mendorong solusi transformatif dengan teknologi disruptif kami untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia,” ujar Raj dikutip, Selasa (10/9/2024).
Hal senada disampaikan Stephen Voller, CEO Hydrogen Refinery, Dia mengatakan pihaknya merasa terhormat dapat memenangkan CIIC 2024. Sangatlah istimewa bagi Perusahaanya untuk memenangkan kompetisi ini, terutama dengan lebih dari 500+ pendaftar dari 50 negara. “Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra kami di Indonesia untuk melakukan studi analisis ekonomi teknis (TEA) mengenai pembangunan pabrik pengolahan sampah menjadi pupuk di Bali, Indonesia,” ujar Voller.
Habibur Rahman, Chief Engineer di AC Biode mengatakan bahwa Indonesia berada di persimpangan jalan menuju masa depan yang lebih hijau, dan momentumnya tidak bisa ditunda lagi. Climate Impact Innovations Challenge memberikan pilihan yang pasti tentang masa depan. “Dengan semua inovasi dan teknologi yang ada, kita dapat membentuk kembali masa depan industri yang lebih ramah lingkungan dan lebih berkelanjutan. AC Biode bangga menjadi bagian dari solusi ini, dan keinginan kami kuat dalam mengubah industri di Indonesia menjadi lebih hijau dan bersih," ujar Habibur.
CIIC merupakan kompetisi inovasi teknologi iklim terbesar di Indonesia. Acara ini merupakan puncak dari perjalanan inspiratif yang dimulai pada 4 Maret 2024. Babak Grand Finale pada 6 September 2024 yang diselenggarakan sebagai sesi tematik dalam acara bergengsi Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center.
Diluncurkan dengan tujuan untuk mendukung inovasi teknologi iklim yang inovatif untuk diujicobakan di Indonesia, CIIC 2024 berfokus pada tiga trek utama: Transisi Energi, Pertanian Berkelanjutan, dan Ekonomi Sirkular. Masing-masing trek ini memainkan peran penting dalam mendorong pergeseran global menuju praktik-praktik yang berkelanjutan.
Tahun ini, CIIC 2024 menerima antusias yang luar biasa dari para inovator di seluruh dunia, menarik lebih dari 500 pendaftar dari 50 negara. Sembilan finalis dari tujuh negara yang berbeda ini dipilih dari kumpulan inovator yang sangat kompetitif, dan mereka telah menghabiskan beberapa bulan terakhir di bawah bimbingan para pemimpin industri untuk menyempurnakan proyek dan meningkatkan potensi mereka untuk menciptakan efek positif yang berkelanjutan terhadap lingkungan.
“Kami senang dapat kembali mempersembahkan Climate Impact Innovations Challenge 2024 untuk memberdayakan lebih banyak inovasi dalam mengatasi salah satu isu terpenting saat ini, yaitu perubahan iklim. Kami bersyukur dapat melanjutkan perjalanan penciptaan dampak positif ini bersama Temasek Foundation, serta para mitra pendukung. Keberlanjutan dan menciptakan dampak positif selalu menjadi bagian dari DNA East Ventures; kami berdedikasi untuk memainkan peran kami dalam membangun Asia Tenggara yang sehat dan produktif untuk hari ini, esok, dan generasi mendatang," kata Avina Sugiarto, Partner di East Ventures. (*)