Trends

Museum Sanghyang Dedari, Saksi Bisu Pelestarian Budaya Desa Adat Bali

Masa pertanian tradisional kian terkikis dengan kedatangan modernisasi pertanian. Kini para petani lebih mengutamakan pupuk dan pestisida kimia agar tanaman bertumbuh cepat. Sesungguhnya, pupuk dan pestisida kimia berkontribusi merusak komposisi tanah dan lingkungan. Hal ini berimbas pada anak muda yang mayoritas merantau ketimbang menjadi petani di daerahnya.

Dosen di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Ali Akbar, mengatakan bila ada sejumlah tantangan dari pengelolaan Museum Sanghyang Dedari ini. “Banyak generasi muda di desa yang memilih merantau untuk bekerja setelah tamat sekolah. Dalam pelatihan ini, kami mendorong mereka untuk mengenali potensi apa saja yang ada di Geriana Kauh yang bisa dikembangkan sebagai agrowisata, serta bagaimana strategi branding dilakukan agar wisata di desa ini semakin dikenal,” ujar Ali dikutip swa.co.id pada Selasa (10/9/2024).

Desa Adat Geriana Kauh, Duda Utara, Karangasem, Bali, menjadi salah satu desa yang mengalami imbas modernisasi pertanian itu. Padi taun di desa tersebut merupakan varietas padi lokal Bali yang batang dan bulir padinya lebih besar ketimbang padi lainnya.

Desa Adat Geriana Kauh terletak di selatan Gunung Agung, memiliki berbagai perkebunan seperti salak, kelapa, pisang, aren dan hutan bambu. Para masyarakat adat juga lihai membuat kerajian dari kayu, rotan bahkan batu.

Dahulu kala, masyarakat adat Geriana Kauh kerap melakukan sebuah ritual sakral: Tari Sanghyang Dedari. Ritual itu sebagai simbol permohonan kepada Sang Dewi agar tanaman padi di desa tersebut menghasilkan panen yang baik kelak. Tradisi ini kemudian semakin ditinggalkan.

Melalui program pelestarian budaya, Universitas Indonesia (UI) kemudian meresmikan Museum Sanghyang Dedari pada 2019 silam. Peresmian tersebut sebagai bentuk upaya terakhir agar tradisi di desa wisata Bali itu tidak punah. Ditambah lagi UI berkolaborasi dengan Asosiasi Museum Indonesia untuk pelatihan pengelolaan museum, semakin menambah daya tarik pariwisata. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved