Trends

Bisnis Hair Transplant: Pasar Estetika yang Makin Menggeliat

Jumlah pasien hair transplant belakangan ini meningkat dengan cukup tinggi (Dok. DHI Indonesia).

Belakangan ini, hair transplant, atau treatment cangkok rambut, semakin populer di kalangan masyarakat dan selebriti Indonesia. Prosedur ini mampu mengatasi berbagai masalah rambut, seperti rambut yang mundur, menipis, botak, hingga rusak. Bahkan, hair transplant juga dapat digunakan untuk membentuk alis, garis rambut (hairline) agar dahi terlihat lebih proporsional, serta membentuk janggut.

Menjamur

Pertumbuhan klinik-klinik baru yang menawarkan layanan hair transplant di kota-kota besar memberikan dampak positif, terutama dalam hal edukasi masyarakat tentang prosedur ini. Kini, hair transplant bukan lagi dianggap sebagai solusi untuk kebotakan semata, tetapi juga sebagai cara untuk meningkatkan penampilan secara estetika.

Menurut dr. Cintawati Farmanina, pelopor hair transplant di Indonesia dari klinik Farmanina - DHI Indonesia, jumlah pasien yang menjalani prosedur ini meningkat tajam. Menurutnya, siapa pun yang ingin tampil lebih percaya diri dan memiliki rambut sehat alami tanpa risiko, salah satu perawatan rambut yang lebih efisien adalah dengan hair transplant. Prosedur ini dinilai memberikan hasil yang sempurna tanpa mengabaikan elemen kesehatan.

Di Indonesia, hair transplant menjadi salah satu layanan estetika yang terus berkembang, ditandai dengan menjamurknya klinik-klinik khusus hair transplant dan kedatangan dokter-dokter ahli dari mancanegara yang mulai berpraktek di berbagai kota besar, seperti Jakarta dan Bali. Prosedur ini kini banyak dipilih bukan hanya oleh mereka yang mengalami kebotakan, tetapi juga oleh pria dan wanita yang ingin memperbaiki estetika penampilan mereka.

Selebriti seperti presenter Desta dan penyanyi Uci Sucita adalah beberapa contoh dari mereka yang memanfaatkan hair transplant untuk memperbaiki penampilan rambut dan hairline. Selain mereka, beberapa selebriti lain seperti Kaka Slank, Vincent Rompies, Ringgo Agus Rahman, Dave Hendrik, Rizky Alatas, Verdi Solaiman, Shandy Sjarif, Tengku Tezi, Reza Aditya, Desta Mahendra, Piyu Padi dan juga artis dari Russia, Angelica Anderson adalah beberapa nama besar yang pernah melakukan transplantasi rambut di Indonesia.

Dr. Farmanina juga menyebutkan bahwa hair transplant tidak hanya terbatas untuk rambut kepala. Salah satu pasiennya, Ony Seroja Hafiedz, menjalani transplantasi alis sebagai persiapan untuk peran dalam sebuah film. “Saya mengerjakan dengan sangat hati-hati untuk memberikan yang terbaik baik secara medis maupun estetis,” jelas dr. Farmanina.

Animo terhadap perawatan ini tidak terbatas pada pasien dalam negeri. Dr. Farmanina menyebutkan bahwa pasiennya juga datang dari luar negeri, seperti Brunei, Malaysia, Australia, Selandia Baru, dan Rusia. Dia menekankan pentingnya memilih klinik yang memiliki portofolio dan metode perawatan yang tepat agar hasil perawatan maksimal tanpa mengabaikan kesehatan jangka panjang.

Farmanina Aesthetic & Hair Clinic, yang didirikan sejak 2004, adalah salah satu klinik terkemuka yang menawarkan layanan hair transplant. Klinik ini menyediakan berbagai layanan estetika, mulai dari perawatan wajah, kulit, tubuh, hingga rambut. Dengan cabang di Tebet, PIK, BSD, dan Bali, klinik ini menawarkan pencegahan utama, terapi restoratif, serta perawatan estetika lengkap.

Dari penelusuran swa.co.id, beberapa penyedia layanan hair transplant terkemuka di Indonesia antara lain KAI Aesthetic Clinic, Quickglam Clinic, Thick & Black ERHA Hair Center, Farmanina | Hair & Beauty Clinic, Beautypalace, sozo skin care (berlokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Semarang), DHI Indonesia, dan Istanbul Hair Transplant.

Tren hair transplant terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan solusi estetika yang dapat meningkatkan kepercayaan diri. Bagi banyak orang, memiliki rambut yang sehat dan estetis kini menjadi bagian penting dalam menjaga penampilan dan mendukung aktivitas sehari-hari. Dan bagi pebisnis, tentunya ini adalah peluang meraup cuan.

Tren Global

Menjamurnya klinik transplantasi rambut bukan hanya fenomena Indonesia. Ini adalah tren global, baik di kalangan masyarakat umum maupun selebriti. Pasar ini terus berkembang pesat, dengan nilai mencapai US$5 miliar pada 2022 dan diperkirakan tumbuh dengan laju 21% per tahun hingga 2032​. (https://www.gminsights.com/industry-analysis/hair-transplant-market). Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan penampilan, didukung oleh media sosial dan teknologi kamera yang mempertegas pentingnya estetika rambut​ (https://www.hairdr.com/hairlines/how-hair-transplants-became-the-hot-new-trend/ )

Teknologi baru seperti Follicular Unit Extraction (FUE) dan Follicular Unit Transplantation (FUT) telah membuat hasil transplantasi rambut lebih alami, meningkatkan kepuasan pasien​. Adopsi teknologi robotik seperti ARTAS 9x yang menggabungkan kecerdasan buatan juga mempercepat perkembangan industri ini​.

Permintaan akan hair transplant semakin tinggi, terutama di negara berkembang dengan populasi kelas menengah yang meningkat, seperti India. Di kawasan seperti Asia-Pasifik dan Timur Tengah, biaya yang lebih terjangkau membuat prosedur ini semakin populer, menjadikan Turki sebagai salah satu destinasi utama​.

Selain mengatasi kebotakan, hair transplant kini juga digunakan untuk estetika, seperti membentuk alis, garis rambut, dan janggut​. Dengan proyeksi pertumbuhan yang signifikan, industri ini diperkirakan akan terus menjadi salah satu sektor estetika yang paling dinamis di masa depan. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved