Kemenparekraf Targetkan Wisman India Capai 671.136 di 2024
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan misi penjualan sales mission pada 9 hingga 18 September 2024 untuk menjaga eksistensi Indonesia sebagai top of mind di kawasan Asia Selatan, khususnya bagi wisatawan mancanegara asal India dan Nepal.
Kegiatan misi penjualan ini merupakan bentuk kolaborasi aktif antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Pemerintah Kabupaten Badung, Bali dan sejumlah pelaku industri pariwisata dalam negeri. Dimana telah disepakati ada beberapa kota yang menjadi sasaran penyelenggaraan misi penjualan yakni empat kota di India meliputi Bengaluru, Chennai, New Delhi, dan Jaipur, dirangkai dengan agenda misi penjualan Kathmandu, Nepal.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan wisatawan asal India berada di posisi kelima sebagai wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Indonesia dan posisi kedua wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Bali.
“Hingga Juli 2024 tercatat jumlah kunjungan wisatawan India ke Indonesia sudah mencapai 417.703 atau sekitar 62,64 persen dari target optimis pasar India tahun 2024, yaitu 671.136 wisman,” kata Sandiaga.
Sementara, wisatawan asal Nepal menunjukkan pertumbuhan yang positif terhadap pariwisata Indonesia. Di tahun 2023, kunjungan wisatawan asal Nepal naik 186 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sampai dengan Juni 2024, kunjungan wisman Nepal mencapai 3.993 atau meningkat 65,5 persen dari periode yang sama tahun 2023.
“Capaian wisatawan India dan Nepal ini perlu kita dorong terus dengan berbagai kegiatan promosi, seperti kegiatan sales mission dan roadshow di beberapa kota potensial, sehingga kunjungan wisman dari Asia Selatan akan terus meningkat,” kata Sandiaga.
Selain melakukan misi penjualan di Kathmandu, Kemenparekraf juga akan melaksanakan pertemuan dengan Otoritas Pariwisata Nepal (Nepal Tourism Board) untuk memperkuat kerja sama pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dari kedua negara.
Kegiatan misi penjualan India dan Nepal dilakukan melalui skema pemasaran kolaboratif bersama Pemerintah Kabupaten Badung dan industri pariwisata Indonesia. Sebanyak 35 perusahaan Indonesia terkurasi sebagai peserta misi penjualan, terdiri dari usaha perhotelan/hospitality, travel agent/tour operator, atraksi, restoran, dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
Dalam agenda kali ini, Kemenparekraf akan menawarkan tiga produk pariwisata utama, antara lain luxury tourism, wedding, dan MICE. Selain ketiga segmen tersebut, wisata kebugaran (wellness tourism) juga menjadi keunggulan paket wisata yang dijual di berbagai destinasi di Indonesia, salah satunya Bali.
Seperti diketahui bahwa pada April 2024, Menparekraf Sandiaga Uno menerima kunjungan salah satu guru yoga dan spiritual termasyhur sekaligus penulis asal India bernama Sadhguru. Kunjungan Sadhguru tersebut memperkuat positioning Bali sebagai destinasi wisata wellness dan spiritual.
Menparekraf Sandiaga menceritakan bahwa menurut Sadhguru, Bali membawa ketenangan dan semangat untuk pemulihan jasmani dan rohani, sehingga Sadhguru memilih Bali untuk melakukan perjalanan spiritualnya.
“Kedatangan Sadhguru yang memiliki banyak pengikut dari India dan di seluruh dunia beberapa waktu lalu ke Bali, berpotensi menarik banyak kunjungan wisatawan mancanegara yang mencari destinasi wellness maupun spiritual healing. Untuk itu Bali yang terkenal dengan keindahan alamnya, akan kami terus perkenalkan sebagai destinasi wellness tingkat dunia,” ujar Sandiaga.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, mengungkapkan bahwa Bali and Beyond menjadi destinasi utama yang dipasarkan para misi penjualan India dan Nepal kali ini.
“Bali yang masih menjadi magnet bagi wisatawan Asia Selatan, khususnya India dan Nepal, kami dorong untuk menjadi titik awal agar wisatawan dapat mengeksplorasi destinasi lainnya, seperti Yogyakarta, Lombok, Labuan Bajo, bahkan Jakarta. Oleh karena itu, peserta industri yang bergabung pada misi penjualan kali ini tidak hanya berasal dari Bali, namun juga Jakarta, Yogyakarta, serta Lombok dan Labuan Bajo,” ujar Made.
Di sela-sela kegiatan misi penjualan di India dan Nepal, Kemenparekraf/Baparekraf menggelar Indonesia Tourism Update. Dalam agenda ini Indonesia memberikan informasi terkini mengenai performansi kunjungan wisatawan, kebijakan perjalanan, konektivitas, dan destination highlight sekaligus mengedukasi mengenai hal yang sepatutnya dilakukan (do's) dan yang tak boleh dilakukan (dont's) oleh wisatawan ketika berkunjung ke Indonesia.
“Kami berharap Indonesia Tourism Update dapat meyakinkan industri pariwisata India dan Nepal sebagai buyers untuk menjual keunikan destinasi Indonesia dengan paket-paket wisata yang beragam. Dan semoga mereka dapat mengedukasi wisatawan untuk menjadi wisatawan yang bertanggung jawab sehingga Indonesia bisa meningkatkan pariwisata berkualitas,” ujar Made. (*)