CSR Corner

AstraZeneca dan Pemerintah Perpanjang Kerjasama Restorasi Lingkungan

MoU antara AZ dan Pemprov Jabar untuk reboisasi lahan krisis. (Dok. AZ)

AstraZeneca Indonesia, sebagai sustainability knowledge partner dari industri farmasi mendesak seluruh pemangku kepentingan untuk secara aktif berkontribusi dalam melindungi lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Inisiatif ini akibat perubahan iklim yang memperburuk tingkat kesehatan, termasuk adanya peningkatan penyakit kronis. Sektor kesehatan juga merupakan kontributor signifikan terhadap perubahan iklim yang bertanggung jawab atas sekitar 5% dari emisi gas rumah kaca (GRK) global.

Esra Erkomay, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, mengatakan kesehatan adalah fondasi bersama yang memungkinkan masyarakat untuk berkembang dan perekonomian untuk tumbuh pesat. AstraZeneca menyadari bahwa mengambil tindakan untuk mendorong keberlanjutan adalah hal yang mendasar. Mereka juga percaya bahwa kolaborasi adalah kunci utama karena kita tidak dapat menyelesaikan masalah perubahan iklim sendirian.

“Melalui program unggulan global kami, AZ Forest, kami telah menanam lebih dari 7,5 juta pohon di lahan seluas 19.000 hektar dan lebih dari 21.000 keluarga petani serta kesempatan peningkatan keterampilan yang diberikan, yang berdampak pada 71.000 petani. Bulan lalu kami baru saja menandatangani perpanjangan Memorandum Saling Pengertian dengan Kemenko Marves untuk memperluas komitmen kami untuk menanam hingga 20 juta pohon di sekitar Sungai Citarum,” kata Esra, Rabu (11/9/2024).

Nani Hendiarti, Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan, kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk memenuhi komitmen Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Keterlibatan sektor swasta menggarisbawahi dedikasi kuat bangsa kita terhadap keberlanjutan.

“Pada kesempatan ini, saya juga ingin mendorong semua pemangku kepentingan untuk terus memperkuat kolaborasi pentahelix, antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, masyarakat, dan media, untuk memastikan keberlanjutan dapat dicapai secara komprehensif. Hanya dengan sinergi yang kuat semua upaya akan berjalan dengan baik dan membawa manfaat jangka panjang,” ujar Nani.

Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan memorandum dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tentang Reboisasi dan Revitalisasi Lahan Kritis di Indonesia, hari ini AstraZeneca menandatangani Kesepakatan Bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tentang Revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Melalui Penyediaan Bibit Pohon Dan Penyusunan Studi Kelayakan Terkait Percontohan Karbon.

Kesepakatan Bersama ini menegaskan komitmen AstraZeneca mendukung upaya pemerintah untuk memerangi deforestasi dan meningkatkan ekosistem lokal. Pemantauan dan evaluasi yang ketat sangat diperlukan agar setiap program yang telah disepakati bisa berjalan sesuai target dan memberikan hasil nyata bagi DAS Citarum.

“Sebagai sumber kehidupan yang vital bagi hampir 25 juta orang, Sungai Citarum tidak boleh dibiarkan tercemar. Kami menghargai dan mendukung penuh inisiatif Hutan A-Z sebagai langkah penting dalam merevitalisasi Daerah Aliran Sungai Citarum sebagai bagian dari tujuan kami dalam Program Citarum Harum. Kolaborasi ini akan mempercepat pengelolaan kerusakan lingkungan di Daerah Aliran Sungai Citarum,” kata Bey Machmudin, Penjabat Gubernur Jawa Barat. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved