Sonny Satia Negara Memperoleh Dana Rp499 Juta dari Menjual Saham SSIA
Direktur PT Surya Internusa Tbk (SSIA). Sonny Satia Negara, melepas 368 ribu lembar saham SSIA. Sonny pada 5 September 2024 menjual saham ini sebanyak 153.800 lembar seharga Rp1.300 per lembar atau senilai Rp199.940.000. Kemudian, dia pada 9 September 2024 kembali menjual saham SSIA senilai Rp299.880.000, sebanyak 214.200 lembar pada harga Rp1.400/ lembar saham. Dengan demikian, Sonny memperoleh dana segar senilai Rp499.820.000 dari 2 kali transaksi tersebut
Jumlah saham yang yang dilepas itu hanya 0,01% dari total kepemilikannya di SSIA. Sebelum transaksi, Sonny memiliki 3.661.500 lembar saham atau 0,08% dan setelah penjualan menjadi 3.292.500 lembar saham atau 0,07%. “Penjualan saham,” ucap Sonny dalam keterbukaan informasi kepada BEI, Rabu (11/9/2024).
Sebelumnya pada 21 Juni 2024, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) SSIA telah menyetujui rencana untuk menjual sebagian saham perusahaan di PT Suryacipta Swadaya kepada investor dan penerbitan saham baru oleh PT Suryacipta Swadaya. Pada RUPSLB, SSIA juga menandatangani Akta Jual Beli Saham dan Akta Keputusan Pemegang Saham PT Suryacipta Swadaya (SCS), untuk penerbitan Saham Baru dengan nilai total Rp3,1 triliun kepada PT Puri Bumi Lestari (PBL).
Kinerja finansial perseroan sendiri pada semester I/2024 cukup baik. Sebab, PT Suryacipta Swadaya (SCS) yang merupakan bisnis utama perusahaan, mencapai penjualan pemasaran sebesar 132,4 hektare senilai Rp1.553,2 miliar, meningkat 12.930% dari 1,0 hektare senilai Rp18,1 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Sebagian besar penjualan pemasaran berasal dari penjualan lahan ke BYD dengan total 108 hektar.
SSIA menaikkan target penjualan pemasaran pada tahun 2024, pada kuartal I/2024 untuk Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan dari 65 hektar menjadi 184 hektar (atau Rp2,2 triliun dalam nilai penjualan). Dengan asumsi penjualan pemasaran tersebut tercapai dan dibukukan tahun ini, pendapatan konsolidasi tahun 2024 SSIA diperkirakan meningkat sekitar 23% menjadi Rp5,6 triliun, dengan laba bersih naik sekitar 182% menjadi Rp500 miliar. (*)