Penandatangan kerjasama Mercy Corps Indonesia, Nikel, Mastercard, dan USAID dukung UKM perempuan di Indonesia di Jakarta (12/9). (Foto: Dok/Mastercard)
Untuk meningkatkan literasi keuangan dan akses kredit bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) Perempuan Mercy Corps Indonesia dan Nikel (fintech yang meningkatkan akses ke layanan keuangan untuk bank dan non-bank) berkolaborasi mendukung agar UKM perempuan di Indonesia mendapat dukungan pertumbuhan bisnis dan sumber daya keuangan yang disalurkan melalui chatbot inovatif di WhatsApp – “Bu Mira”.
“Bu Mira” akan mendukung upaya ini dengan menyediakan sumber daya bermanfaat seperti modul edukasi, alat dan informasi keuangan, serta proses pengajuan pinjaman yang lebih sederhana bagi pelaku UKM perempuan. Hal ini diharapkan dapat membangun ketahanan finansial jangka panjang mereka dan mendukung target pemerintah untuk distribusi pinjaman sebesar 30% kepada UMKM. Inisiatif ini juga mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk mencapai inklusi keuangan sebesar 98% pada tahun 2045.
Kemitraan ini menandai kemajuan yang signifikan dalam mendorong inklusi keuangan bagi UMKM di Indonesia. Dengan menyediakan perangkat penting, edukasi, dan akses keuangan melalui chatbot “Bu Mira”, Mercy Corps Indonesia dan Nikel, membangun fondasi bagi ekonomi yang lebih inklusif dan tangguh.
Kolaborasi ini juga didukung oleh Mastercard Center for Inclusive Growth dan United States Agency for International Development (USAID) melalui Mastercard Strive dan Finclusion untuk memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah perempuan (“W-SMEs”) di Indonesia.
Aileen Goh, President Director and Country Manager, Indonesia, menuturkan Mastercard percaya akan dampak dari program-program yang dapat memberikan pengetahuan, alat dan sumber daya yang dibutuhkan oleh para pemilik usaha kecil untuk mengembangkan bisnis mereka dan mendorong pertumbuhan inklusif di Indonesia.
Dengan memanfaatkan teknologi berbasis chat melalui WhatsApp – aplikasi komunikasi yang paling banyak digunakan di Indonesia – dan jaringan bimbingan usaha kecil di Indonesia, inisiatif ini akan menawarkan pendekatan pelatihan yang lebih fleksibel dan mudah diakses, serta pengajuan pinjaman yang lebih sederhana dan proses orientasi bagi para wirausaha perempuan. “Dua pertiga usaha kecil belum mengakses kredit atau pinjaman dalam 12 bulan terakhir, dan hanya sepertiga yang telah memanfaatkan layanan dukungan untuk bisnis mereka,” katanya.
Mercy Corps Indonesia, dengan dukungan dari Mastercard Center of Inclusive Growth, telah menjawab tantangan ini melalui program Mastercard Strive yang telah menjangkau lebih dari 52.000 usaha kecil melalui kampanye digital, pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan, pendampingan, dan/atau inisiatif pertukaran pengetahuan.
Diluncurkan di Indonesia pada 2023, Mastercard Strive merupakan sebuah inisiatif tiga tahun yang bertujuan untuk memberdayakan 300.000 usaha kecil di Indonesia agar dapat meraih kesuksesan di era ekonomi digital. Sementara itu, Nikel dan USAID bermitra dalam program ‘Financial Inclusion for Women-SMEs in Indonesia’ (“Finclusion”) yang bertujuan untuk memberdayakan para wirausaha perempuan dalam meraih kesuksesan usaha.
Apalagi saat ini, lebih dari 64 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dikelola oleh perempuan, menunjukkan kontribusi signifikan mereka terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Hambatan tersebut meliputi keterbatasan literasi keuangan, tidak adanya kepemilikan aset untuk jaminan pinjaman, terbatasnya kesempatan berjejaring, keterbatasan mobilitas karena tanggung jawab rumah tangga, dan ketergantungan pada suami dalam pengambilan keputusan. Akibatnya, mereka tidak memiliki akses ke pengetahuan dan layanan keuangan, yang sangat menghambat pertumbuhan bisnis mereka.
Reinier Musters, CEO Nikel, menambahkan melalui chatbot WhatsApp Bu Mira berharap dapat membantu UKM perempuan mempelajari berbagai keterampilan penting, menggunakan perangkat keuangan, dan mendapatkan akses pembiayaan yang terjangkau untuk mengembangkan bisnis mereka. “Kemitraan ini menegaskan komitmen kami untuk memberdayakan UKM di Indonesia,” katanya.
Ade Soekadis, Executive Director Mercy Corps Indonesia, menerangkan dengan menawarkan program literasi keuangan yang komprehensif dan memfasilitasi akses ke pinjaman, tidak hanya mendukung pertumbuhan pelaku usaha perempuan, tetapi juga berkontribusi pada tujuan pembangunan ekonomi Indonesia yang lebih luas. “Kemitraan ini akan mengakselerasi upaya Mercy Corps Indonesia dalam mendukung wirausaha perempuan dan membekali mereka dengan alat yang diperlukan untuk tumbuh secara berkelanjutan,” kata Ade.