Anda Kelas Menengah yang Terjepit? Ini 3 Langkah untuk Bertahan Secara Finansial!
Penurunan kelas menengah di Indonesia menjadi sorotan penting dalam kondisi ekonomi saat ini. Berdasarkan laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelas menengah Indonesia pada tahun 2019 mencapai 57,4 juta orang, dan pada pada tahun 2024 menurun menjadi 47,9 juta orang.
Penurunan sebesar 9,5 juta orang atau sekitar 16,5% ini tidak hanya dipengaruhi oleh tekanan harga, tetapu juga oleh perubahan gaya hidup yang berdampak pada penurunan daya beli dan tabungan masyarakat kelas menengah.
Melihat fenomena ini, Grant Thornton Indonesia menawarkan tiga solusi praktis bagi kelas menengah untuk bertahan dan tetap stabil menghadapi tantangan ekonomi yang ada:
1. Diversifikasi Sumber Pendapatan
Dalam menghadapi tekanan ekonomi, penting bagi kelas menengah untuk tidak hanya mengandalkan satu sumber pendapatan. Grant Thornton menyarankan untuk mencari sumber pendapatan tambahan melalui investasi atau usaha sampingan.
Dengan diversifikasi pendapatan, masyarakat dapat lebih stabil secara finansial dan mengimbangi kenaikan biaya hidup. Selain itu, menambah keterampilan yang relevan dengan kondisi pasar dapat meningkatkan daya saing di dunia kerja.
2. Pengelolaan Utang yang Bijak
Penggunaan utang, terutama utang dengan bunga tinggi, perlu dikelola dengan hati-hati. Grant Thornton mengingatkan pentingnya mengontrol utang konsumtif dan fokus pada pelunasan utang yang sudah ada untuk menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.
Dengan banyaknya kemudahan akses pinjaman saat ini, masyarakat kelas menengah diingatkan untuk lebih bijak dalam meminjam dan mempertimbangkan kemampuan untuk melunasi agar tidak terjebak dalam krisis utang.
3. Tingkatkan Literasi Keuangan
Meningkatkan pemahaman tentang keuangan pribadi menjadi kunci penting bagi kelas menengah untuk bertahan. Dengan literasi keuangan yang baik, masyarakat dapat membuat perencanaan keuangan yang lebih bijak, mengelola tabungan, serta mengoptimalkan aset yang dimiliki.
Edukasi keuangan menjadi langkah awal yang penting agar kelas menengah mampu mengelola keuangan mereka lebih efisien di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
CEO Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, menegaskan, “Penurunan jumlah kelas menengah menjadi tantangan besar yang membutuhkan solusi terpadu. Kami, Grant Thornton Indonesia, tetap percaya bahwa dengan perencanaan keuangan yang matang dan strategi yang tepat, kelas menengah tidak hanya bertahan namun juga bertumbuh. Kami menyarankan pengelolaan kas dan diversifikasi investasi yang dibantu dengan pemanfaatan teknologi finansial untuk membantu kelas menengah menghadapi tekanan dan melewati berbagai ketidakpastian kondisi ekonomi saat ini.”
Grant Thornton juga mendorong pemanfaatan teknologi finansial sebagai alat untuk membantu kelas menengah mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Dengan penerapan tiga solusi ini, kelas menengah diharapkan mampu menghadapi berbagai tekanan ekonomi yang terjadi dan tetap menjaga stabilitas keuangan mereka. (*)