Berawal dari Hobi, Zaid Kini Punya Bengkel Sendiri
Ketertarikan terhadap dunia otomotif bisa datang dari hal-hal sederhana. Bagi Zaid, minatnya dimulai dari sering nongkrong di bengkel motor. Awalnya, ia hanya suka mengamati orang lain bekerja, tetapi lama-kelamaan tumbuh rasa ingin tahu dan kecintaan terhadap bidang ini. Berangkat dari situ, Zaid pun memutuskan untuk menempuh pendidikan di bidang otomotif, mulai dari SMK hingga kursus di lembaga pelatihan.
Zaid menempuh pendidikan di SMKN 1 Pangkalan Lesung dengan mengambil program Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Setelah lulus, ia merasa perlu meningkatkan keterampilannya lebih lanjut.
Oleh karena itu, ia bergabung dalam program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) di LKP Riau Cipta Mekanik (RCM), Pekanbaru, Riau. Melalui program ini, Zaid mendapatkan kesempatan untuk lebih mendalami keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk membuka usahanya sendiri.
“Saya dari SMK langsung kursus, karena pengen punya bengkel sendiri tapi belum ada modal. Untungnya ada program PKW yang gratis,” ungkap Zaid.
Program PKW tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan. Dengan pendekatan project based learning, Zaid bersama peserta lainnya dilatih untuk membuka layanan servis dan ganti oli bagi masyarakat sekitar. Hal ini membuat Zaid lebih percaya diri dalam menghadapi pelanggan serta memahami seluk-beluk dunia usaha.
“Di LKP RCM, kami peserta didik diharuskan untuk membuka servis dan ganti oli ke masyarakat. Dari situ, melatih keterampilan teknis sekaligus pelayanan juga. Jadi, pas buka usaha nggak kaget lagi,” jelas Zaid.
Mewujudkan Mimpi: Bengkel Motor Pertama Zaid
Berkat pelatihan yang didapatkan, Zaid berhasil mewujudkan impiannya membuka bengkel motor. Berbekal peralatan lengkap dari program PKW seperti kompresor, gerinda, dan berbagai kunci, ia membuka bengkel di halaman rumahnya di Pelalawan pada tahun 2023.
“Enak, tinggal buka usaha saja. Saya dapat kompresor, gerinda, berbagai kunci, sparepart, pokoknya lengkap,” ungkap Zaid.
Awalnya, bengkelnya hanya melayani 1-2 motor per hari, namun seiring dengan waktu, kini ia bisa menangani hingga 8-10 motor setiap harinya. Pelayanan yang ramah menjadi salah satu kunci keberhasilan bengkelnya, dengan banyak pelanggan baru serta pelanggan tetap yang terus datang.
Menggandakan Omzet: Sukses Meningkatkan Penghasilan
Meski memulai dari bawah, Zaid berhasil membuktikan bahwa konsistensi dan kerja keras membuahkan hasil. Dari yang awalnya hanya mendapatkan omzet Rp1-2 juta per bulan, kini ia berhasil meraup Rp10 juta per bulan. Angka ini tiga kali lipat dari UMK Pelalawan yang hanya mencapai Rp3 juta.
“Alhamdulillah, saya tidak pernah menyangka bisa sampai di tahap ini. Dulu, bengkel hanya tempat saya nongkrong, sekarang sudah jadi sumber penghasilan utama bagi saya,” ujar Zaid penuh rasa syukur.
Dengan penghasilan dari bengkelnya, Zaid tidak hanya mampu meningkatkan ekonomi keluarganya, tetapi juga membuktikan kepada kedua orang tuanya bahwa usahanya di bidang otomotif dapat menjadi mata pencaharian yang menguntungkan.
Pendidikan Vokasi
Kisah Zaid adalah bukti nyata bahwa pendidikan vokasi mampu membuka banyak peluang. Ia menegaskan bahwa pendidikan vokasi bukan pilihan terbatas, melainkan sarana untuk belajar keterampilan yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja.
"Banyak yang bilang pendidikan vokasi itu pilihannya terbatas, tapi sebenarnya justru di sana kita bisa belajar keterampilan yang langsung bisa diterapkan di dunia kerja," jelas Zaid.
Melalui bengkelnya, Zaid berharap dapat menginspirasi generasi muda lainnya, terutama mereka yang masih ragu untuk mengambil jalur vokasi. Ia menyampaikan pesan penting kepada mereka yang ingin mengejar mimpi:
“Kunci sukses itu bukan seberapa cepat kita berhasil, tapi seberapa tekun kita mengejar apa yang kita cintai.”
Dengan kerja keras dan konsistensi, Zaid telah membuktikan bahwa mimpi bisa diwujudkan, bahkan dari hal-hal sederhana seperti nongkrong di bengkel. (*)