Capital Market & Investment

Pasca Meluncur, Indeks IDX-Infovesta Listing Daftar Sektor yang Masuk Perhitungan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Infovesta Utama atau Infovesta beberapa waktu lalu meluncurkan IDX-Infovesta Multi-Factor 28. Konstituen sektor yang masuk dalam indeks tersebut dihitung berdasarkan perusahaan dengan profitabilitas tinggi, bervaluasi baik dan volatilitas rendah, disertai dengan likuiditas transaksi dan kinerja keuangan yang mumpuni.

Irfan Hilman, Manager Research, Product and Consulting Infovesta, merincikan sektor-sektor yang masuk dalam perhitungan indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 dengan rentang waktu 1 September 2024 sampai 28 Februari 2025.

Irfan menjelaskan, pembobotan sektor indeks tersebut fokus pada sektor yang defensif. Namun pada pembobotan sebelumnya, sektor keuangan dan energi pernah menjadi pemain utama di indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28. “Jadi, sektor itu dirotasi dari periode ke periode lainnya,” kata Irfan pada pemaparan virtual pada Jumat (13/9/2024).

Dari segi performa, indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 dari 1 September 2018 sampai 11 September 2024, diklaim mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan total return hingga 53,64%, dibanding dengan IHSG yang imbal hasilnya sebesar 31,42%. “Pergerakan harga indeks [kami] cukup melacak pergerakan IHSG,” ujar Irfan. Pada saat IHSG turun, indeks ini relatif minim penurunannya. "Ketika IHSG naik, kami naik lebih tinggi lagi,” sambungnya.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyampaikan indeks terbaru ini tidak hanya melihat kapitalisasi pasar dalam pembobotan saham, tetapi juga menggunakan ukuran volatilitas berdasarkan nilia beta dan likuiditas berdasarkan market cap free flow sebagai indikator.

Menurut data BEI per Juli 2024, ada 70 produk investasi yang dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar Rp17 triliun. “Melihat perkembangan ini, kami terus-menerus mengembangkan indeks yang bisa digunakan untuk para manajer investasi,” pungkas Jeffrey.

Sektor di Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28

  • Barang konsumen primer, dengan bobot 42,38%,
  • Infrastruktur, bobot 13,76%,
  • Eneergi, bobot 13,44%,
  • Keuangan, bobot 12,33%
  • Kesehatan, bobot 6,30%,
  • Perindustrian, bobot 5,61%
  • Barang konsumen non-primer, bobot 1,85%
  • Barang baku, bobot 1,85%
  • Teknologi, bobot 1,16%
  • Properti dan real estat, bobot 0,00%

(*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved