Ini Praktik Terbaik Digitalisasi di Hilirisasi Pertambangan oleh Grup MIND ID
MIND ID memperkuat implementasi smart operation melalui automasi, digitalisasi dan inovasi guna mengoptimalkan peningkatan nilai tambah dari program hilirisasi sektor pertambangan Indonesia. Salah satu contoh konkret dari langkah ini adalah adopsi teknologi canggih yang dilakukan oleh anggota Holding MIND ID, yakni PT Freeport Indonesia dalam penerapan operasional tambang pintar (smart mining).
Freeport Indonesia menerapkan teknologi canggih di industri pertambangan. Beberapa di antaranya seperti optimalisasi teknologi 5G, kecerdasan buatan, machine learning, dan robotic dalam operasi tambang. Truk-truk tambang Freeport yang beroperasi dengan joystick membuktikan implementasi digitalisasi yang signifikan dalam efisiensi operasional dan keamanan pekerja.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai BUMN dalam lima tahun terakhir termasuk oleh Grup MIND ID dalam penerapan digitalisasi demi memperbesar tingkat efisiensi operasional. Menurutnya, langkah strategi ini memberikan manfaat yang besar bagi BUMN, khususnya dari keberlanjutan usaha mineral pertambangan di masa depan. “Kita masuk dunia digital dengan produk yang semakin kompetitif. Semua sektor butuh digitalisasi operasi. Salah satu contohnya adalah tambang tembaga di dalam bumi milik PT Freeport Indonesia. Truk-truk (angkutan tambang) itu bukan lagi dikendarai oleh manusia, tetapi dikendalikan dengan joystick menggunakan teknologi 5G,” kata Kartika di Jakarta, pada akhir pekan lalu.
Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf, menyampaikan penguatan program hilirisasi Grup MIND ID dijalankan secara komprehensif, termasuk melalui implementasi transformasi digital yang yang akan memberi dampak positif pada peningkatan produksi, efisiensi dan mitigasi risiko.
Dia memaparkan Grup MIND ID telah mampu mengadopsi teknologi kecerdasan buatan, machine learning, dan robotic yang masif diimplementasikan oleh anggota Holding, seperti PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk.
Pada operasional pertambangan, sudah banyak mesin dan kendaraan yang dikendalikan dari jarak jauh, dengan berbagai sensor yang membantu operator dalam mengenali potensi kandungan mineral sekaligus pengendalian risiko yang dapat terjadi di lapangan.
Teknologi ini membantu Anggota Holding dalam merekomendasi waktu perawatan mesin dan peralatan, sehingga tim operator dapat selalu menjaga tingkat operasional pertambangan, pemurnian, dan pengolahan mineral tambang selalu dalam level yang optimal. “Transformasi digital operasional secara bertahap dilakukan untuk memberikan nilai tambah di seluruh rantai proses penambangan dan pengolahan mineral. Upaya tersebut bertujuan untuk mewujudkan aktivitas operasional yang optimal sekaligus efisien," imbuhnya. (*)