Soal Commonwealth Bank Cabut dari RI, OJK: Strategi Kantor Pusat
Bank asing satu per satu hengkang dari Indonesia. Teranyar Bank Commonwealth asal Australia yang resmi menjadi bagian dari OCBC.
Commonwealth Bank resmi merger dengan Bank OCBC per 1 September 2024 yang prosesnya telah berlangsung sejak 1 Mei 2024, ditandai dengan pembelian 100 persen saham Commonwealth Bank of Australia di PT Bank Commonwealth.
Penjualan saham tersebut sejalan dengan strategi perusahaan untuk efisien dan fokus pada bisnis di Australia dan New Zealand. Tak hanya di Indonesia, penjualan saham international juga dilakukan termasuk PT Commonwealth Life di Indonesia, BoCommLife, dan 10 persen saham di Bank Hangzhou China. Nilai akuisisi saham oleh Bank OCBC ditaksir mencapai Rp2,2 triliun.
Terkait hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan selaku lembaga pengawasan, OJK akan mengawal proses akuisisi, penggabungan ataupun aksi korporasi lainnya dengan tetap mengedepankan proses yang berlaku umum di industri dan sesuai dengan ketentuan.
Pada prinsipnya OJK selalu mendukung industri keuangan yang semakin berdaya saing dengan penerapan prinsip kehati-hatian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Adapun keputusan untuk tetap bertahan di Indonesia atau tidak merupakan salah satu strategi besaran dari headquarter bank dimaksud yang tentunya tidak hanya diaplikasikan pada pasar Indonesia namun juga pasar lain. Namun demikian, pada prinsipnya OJK akan senantiasa mendukung rencana strategis terbaik yang diambil dari masing-masing bank dengan tetap memastikan stabilitas sistem keuangan sebagai dampak keputusan-keputusan strategis dimaksud,” ujar Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK.
OJK menegaskan, iklim investasi di Indonesia yang semakin membaik pasca Covid-19 menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi investor baik lokal maupun asing, prospek kinerja bank asing di Indonesia tentunya masih sesuai dengan harapan dengan porsi terhadap industri yang tetap terjaga dengan baik.
“Dukungan kami terhadap peningkatan daya saing perbankan nasional tidak hanya diberikan kepada bank 'asli indonesia' namun tentunya juga bank asing yang beroperasi di Indonesia,” ucapnya. (*)