Nutricia Sarihusada Genjot Pasar dengan Solusi Gizi Berbasis Riset
Indonesia menempati urutan ketiga di Asia Tenggara dalam hal kasus malnutrisi anak, menurut laporan dari Food and Agriculture Organization (FAO). Masalah ini muncul akibat kombinasi berbagai faktor seperti kemiskinan, kurangnya edukasi tentang gizi, tidak meratanya layanan kesehatan, serta akses yang sulit terhadap pangan bergizi. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan generasi mendatang, tetapi juga menghambat produktivitas ekonomi negara.
Dalam menghadapi tantangan ini, Nutricia Sarihusada, anak perusahaan Danone yang berfokus pada nutrisi awal kehidupan, mengadopsi pendekatan yang strategis dengan tidak hanya memikirkan soal penjualan produk, tetapi juga memperkuat perannya sebagai mitra pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah malnutrisi.
Perusahaan ini turut mendukung kampanye "Pekan Sadar Malnutrisi" (Malnutrition Awareness Week/MAW) yang diselenggarakan oleh American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) dari 16-20 September 2024, dengan fokus untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi terkait pentingnya nutrisi yang tepat bagi anak-anak.
Mengubah Tantangan Menjadi Peluang Strategis
Ray Wagiu Basrowi, Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada, menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga pada solusi yang menyeluruh bagi masalah malnutrisi di Indonesia.
Menurut Ray, Nutricia Sarihusada ingin dilihat sebagai mitra yang berkontribusi untuk mengatasi masalah malnutrisi, bukan hanya sebagai bagian dari rantai pemasaran produk.
Pernyataan ini mencerminkan strategi Nutricia Sarihusada yang menekankan pentingnya peran industri dalam ekosistem kesehatan, di mana inovasi produk berbasis riset menjadi salah satu pilar utama.
Ray juga membeberkan dampak ekonomi yang signifikan dari stunting dan malnutrisi. Menurutnya, biaya perawatan anak stunting bisa mencapai 15-20% dari total biaya kesehatan tiap anak di Indonesia, yang diperkirakan sekitar Rp 6 juta per tahun.
Nutricia Sarihusada melihat bahwa intervensi nutrisi menjadi investasi paling hemat dengan dampak besar. Menurut Ray, jika Nutricia Sarihusada berinvestasi US$ 1 untuk intervensi nutrisi, keuntungannya bisa mencapai 4 kali lipat, dengan potensi penurunan angka stunting hingga 47%. Dampak ini bisa menyumbang produktivitas ekonomi lebih dari US$ 25 miliar sepanjang masa kehidupan anak-anak.
Riset sebagai Pilar Utama Strategi Pasar
Salah satu kekuatan utama Nutricia Sarihusada dalam merespons tantangan malnutrisi adalah riset dan inovasi. Ray menyoroti bahwa perusahaan memiliki Riset Center yang tersebar di berbagai negara, termasuk pabrik yang berfokus setiap harinya pada pengembangan produk nutrisi.
Ini adalah bagian dari strategi global Danone dalam mengembangkan produk nutrisi berbasis ilmu pengetahuan. Hasil riset ini diimplementasikan ke dalam produk yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak Indonesia.
Langkah Nutricia Sarihusada dalam mengintegrasikan riset dan inovasi ke dalam produknya mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan untuk berkontribusi secara nyata dalam mengurangi malnutrisi.
Melalui riset yang terus dilakukan, perusahaan berupaya memahami secara mendalam kebutuhan nutrisi spesifik setiap fase perkembangan anak, serta tantangan yang dihadapi dalam penerapannya di lapangan.
“Nutricia Sarihusada sebagai bagian dari bisnis Danone Nutricia Early Life Nutrition mempunyai banyak sekali penelitian, bahkan Riset Center tersebar di berbagai negara. Riset Center khusus ada pabrik yang bekerja setiap harinya untuk membuat produk nutrisi,” ucap Ray, Selasa (17/9/2024). (*)