Strategy

Garap Bahan Pakan Ternak, Cerestar Indonesia (TRGU) Pacu  Diversifikasi Produk  di Semester II

Ilustrasi foto : Istimewa.

PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) melanjutkan diversifikasi produk sebagai growth driver di semester kedua tahun ini. Diversifikasi produk ini berpijak dari potensi bisnis bahan pakan ternak yang berprospek tumbuh atau tidak kalah dengan bisnis tepung terigu yang telah digeluti perseroan.

Produsen tepung olahan gandum ini meluncurkan bisnis bahan pakan ternak pada 2022 dan berkontribusi sebesar 21% dari pendapatan TRGU di semester I/2024. “Selain menjadi pendorong percepatan pertumbuhan pendapatan, diversifikasi di bisnis bahan pakan ternak juga membantu TRGU memitigasi risiko pasar, dan meningkatkan efisiensi dengan memanfaatkan limbah pengolahan tepung terigu,” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan, pada keterangannya yang dikutip swa.co.id di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Berkat diversifikasi usaha di bisnis bahan pakan ternak tersebut, penjualan Cerestar Indonesia semakin menunjukkan peningkatan. TRGU pada semester pertama tahun ini membukukan pendapatan Rp2,9 triliun atau meningkat 20% dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya.

Bisnis produk bahan pakan ternak di Indonesia menunjukkan peningkatan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan jumlah penduduk. Hal ini terungkap dalam sambutan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, pada Agustus lalu menyampaikan konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia terus berkembang seiring pertambahan penduduk dan peningkatan pendapatan.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada 2024 mencapai 281,6 juta jiwa dan pada tahun 2040 diperkirakan akan meningkat menjadi 317,2 juta jiwa, lalu pada 2050 akan mencapai 328,9 juta jiwa. Industri bahan pakan ternak sendiri terus menunjukkan perkembangan positif dalam 4 tahun terakhir. Dimana pada 2020 produksi bahan pakan ternak tercatat sebesar 15,9 juta ton, lalu meningkat menjadi 17,4 juta ton pada tahun 2021, kemudian meningkat menjadi 17,6 juta ton di tahun 2022, dan meningkat menjadi 17,9 juta ton pada tahun 2023.

Lini bisnis tepung terigu sebagai bisnis utama TRGU juga terus menunjukkan prospek yang positif. Perusahaan yakin, konsumsi tepung terigu di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan perkembangan gaya hidup dan pola makan masyarakat yang semakin banyak mengonsumsi roti, mie, dan produk olahan tepung terigu lainnya. Melihat kecenderungan peningkatan konsumsi produk olahan tepung terigu di masyarakat, serta terus bertumbuhnya pasar bahan pakan ternak di Indonesia.Manajemen TRGU optimistis target pertumbuhan pendapatan sebesar 10% tahun ini akan dapat dicapai. Harga saham TRGU tumbuh 10,06% atau menjadi Rp197 sejak awal tahun ini hingga 17 September 2024 (year to date). (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved