DBS Indonesia Gandeng Visa dan Waste4Change untuk Produk Kartu Kredit Ramah Lingkungan
PT Bank DBS Indonesia baru-baru ini meluncurkan lini produk kartu kredit baru yang memanfaatkan material daur ulang dari Waste4Change, yaitu digibank Z Visa Platinum.
Produk keuangan konsumer yang menggandeng Visa tersebut memungkinkan nasabah menggunakan kartu kredit di lebih dari 130 negara, berfitur contactless, dan memiliki layanan beli sekarang bayar nanti atau paylater.
“Kartu kredit Z Visa Platinum ini dimunculkan untuk menjadi produk mendampingi kebutuhan masyarakat. Kalau kami lihat generasi muda sekarang, mereka tidak hanya ingin maju dalam sisi finansial, tetapi juga membantu keberlanjutan lingkungan,” kata Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia, Melfrida Gultom dalam pembukaan acara peluncuran kartu kredit Digibank Z Visa Platinum di Jakarta pada Rabu (18/9/2024).
Sebagai perbankan yang memegang penuh dua pilar perusahaan, yaitu Responsible Banking dan Impact Beyond Banking, DBS Indonesia berencana untuk menggaet lebih dari 50 ribu nasabah kartu kredit Digibank Z Visa Platinum dalam setahun mendatang.
“Kami berharap dengan kartu kredit ini, kami tumbuh 15% nasabah,” tambah Head of Card and Loan Business DBS Indonesia, Ari Lastina.
Dari sisi material kartu kredit, CEO Waste4Change M. Bijaksana Junerosano menjelaskan perusahaan mengolah material bahan baku yang telah didaur ulang dan berasal dari inisiatif perusahaan dan masyarakat.
“Kami memastikan bahan-bahan itu berputar menjadi lebih bermanfaat, karena opening the demand. Kami juga mengadvokasi Tingkat Daur Ulang (TKDU) kepada pemerintah,” jelas Junerosano.
Adapun material daur ulang yang digunakan berasal dari daur ulang plastik polivinil klorida (PVC). Dengan begitu, DBS Indonesia mengeklaim dapat mengurangi limbah plastik sebesar 3,18 gram per kartu dan mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 7 gram.
Dari segi layanan, kartu kredit Digibank Z Visa Platinum memungkinkan nasabah mengajukan kartu kredit dengan durasi 60 detik, bertransaksi paylater 0% hingga 6 bulan, transaksi secara langsung tanpa batas melalui aplikasi digibank by DBS, hingga promo harian dan eksklusif, termasuk menggunakan layanan kendaraan listrik dari Grab.
Country Manager Visa Indonesia, Vira Widiyasari menjelaskan segmentasi pasar kartu kredit tersebut menyasar kelompok milenial dan generasi Z. Vira percaya, kedua kelompok tersebut akan terus bertumbuh.
Menurutnya, konsumen kelompok milenial dan generasi Z cenderung melakukan split brain budgeting, yaitu perilaku konsumen muda yang sadar dengan keuangan tetapi ingin merasakan pengalaman lebih kaya.
“Ini menjadi satu fenomena baru yang kami lihat direspon secara positif oleh DBS Indonesia dan berkolaborasi dengan banyak pihak. Kami yakin ini akan memberikan dampak signifikan untuk Indonesia,” tutup Vira. (*)