Strategy

Anak Usaha BREN, Star Energy Geothermal Bakal Gelontorkan Investasi Senilai Rp5,28 Triliun

Star Energy Geothermal, anak perusahaan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), mengumumkan menang tender dalam konferensi Internasional Geothermal Conference and Exhibition 2024 (IIGCE). Perusahaan akan menambah kapasitas infrastruktur energi sebesar 102,6 MW dengan total investasi sekitar US$346 juta atau Rp5,28 triliun. Investasi tersebut digunakan untuk meningkatkan kapasitas Star Energy Geothermal di proyek peningkatan (retrofitting) dan penambahan kapasitas baru.

CEO Barito Renewables Energy, Hendra Tan, mengatakan langkah ini merupakan komitmen perusahaan untuk memajukan infrastruktur energi terbarukan, termasuk mencapai target emisi nol karbon atau net zero emission. “Kemitraan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas, tetapi juga mendorong kemajuan teknologi dalam energi panas bumi,” kata Hendra dalam laporan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (19/9/2024).

Adapun rincian proyeknya, antara lain:

  1. Ekspansi Salak Unit 7 dengan penambahan 40 MW. Proyek Ini memanfaatkan Program Penataan Ulang Injeksi Salak dan melibatkan JO PT Timas Suplindo dan PT Rekayasa Industri.
  2. Ekspansi Wayang Windu Unit 3 dengan penambahan 30 MW. Proyek ini memanfaatkan fasilitas permukaan panas bumi yang ada untuk menaikkan kapasitas total. Mitranya adalah PT Inti Karya Persada Teknik.
  3. Retrofit kapasitas Wayang Windu Unit 1 dan 2 hingga 18,4 MW. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan teknologi dan efisiensi Wayang Windu Unit 1 dan 2. Sehingga, kapasitas setiap unit menjadi 124,45 MW dan memastikan pembangkit listrik andal dalam jangka panjang. Proyek tersebut melibatkan Konsorsium Fuji Electric Co. Ltd. (lead firm) dan PT Wasa Mitra Engineering.
  4. Retrofit Salak Unit 4, 5, dan 6 dengan peningkatan 7,2 MW. Proyek ini akan mengganti rotor turbin dan diafragma dengan desain terbaru, sehingga meningkatkan efisiensi dan kapasitas gabungan Unit 4, 5, dan 6. Mitra dalam proyek ini adalah PT Fuji Electric Indonesia.
  5. Retrofit Darajat Unit 3 dengan peningkatan 7 MW. Melalui peningkatan teknologi, retrofit Darajat Unit 3 akan meningkatkan efisiensi energi dan menambah kapasitas. Sehingga, kapasitas totalnya menjadi 129 MW, yang sebelumnya 122 MW.
  6. Kolaborasi layanan laboratorium yang akan berfokus pada pengambilan sampel dan analisis fluida geotermal. langkah ini berfungsi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap prinsip tata kelola perusahaan. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjadi mitra dalam proyek ini.

Proyek-proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas tenaga unit di Wayang Windu sebesar 278,9 MW, 428,2 MW di Salak, dan 281,5 MW di Darajat. Sebelumnya, ketiga unit tersebut masing-masing berkapasitas 230,5 MW, 381 MW, dan 274,5 MW.

Proyek-proyek tersebut juga sesuai dengan syarat dan ketentuan Kontrak Operasi Bersama (KOB). Kontrak ini memungkinkan perusahaan meningkatkan kapasitas hingga 400 MW di Wayang Windu, 495 MW di Salak, dan 330 MW di Darajat. Harga saham BREN pada pukul 14.45 di perdagangan hari ini menjadi Rp11.000 atau naik sebesar (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved