Technology

Gandeng DATAYOO, Eratani akan Terapkan Precision Farming Berbasis Satelit

Penandtanganan MoU secara virtual antara Eratani dengan DATAYOO. (Dok. Eratani)

Eratani, startup agritech resmi menjalin kolaborasi dengan DATAYOO APPLICATION CO., LTD, platform AI (Artificial Intelligence) dan analitik data asal Taiwan. Kolaborasi ini bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas lahan petani binaan Eratani melalui teknologi FarmiSpace dari DATAYOO, yang didukung oleh data satelit.

Teknologi tersebut memungkinkan penerapan precision farming melalui pemantauan lahan secara real-time, memberikan petani akses ke informasi rinci mengenai kondisi lahan. Harapannya dapat membantu meningkatkan efisiensi dan hasil panen para petani secara signifikan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2023 (Angka Tetap), produksi padi di Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,40% pada tahun 2023. Total produksi gabah kering giling (GKG) juga tercatat lebih rendah dibandingkan tahun 2022.

Salah satu faktor penyebab penurunan tersebut adalah kurangnya efisiensi dalam proses budidaya, yang berdampak langsung pada produktivitas pertanian. Ketidakefisienan ini sering kali terjadi akibat alokasi sumber daya yang tidak tepat, sebagai hasil dari perkiraan kebutuhan yang kurang akurat.

Melalui kerja sama dengan DATAYOO, Eratani akan memanfaatkan teknologi FarmiSpace untuk menyediakan analisis komprehensif terkait kondisi lahan, cuaca, dan perkembangan tanaman.

Dengan akurasi pengenalan gambar kondisi padi sebesar 92%, petani binaan Eratani dapat terbantu untuk membuat keputusan berbasis data yang lebih tepat, meminimalisasi kesalahan dalam tahapan budidaya, dan mengoptimalkan hasil produksi.

Selain itu, prediksi hasil panen dengan akurasi hingga 99,8% memungkinkan perencanaan yang lebih presisi, meningkatkan produktivitas serta efisiensi operasional secara signifikan. “Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini. Teknologi berbasis data memiliki potensi besar untuk mengubah cara petani mengelola lahan, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi risiko,” kata Andrew Soeherman, CEO Eratani, Kamis (19/9/2024).

Kerja sama ini akan dimulai dengan fase Learning Period, di mana Eratani dan DATAYOO akan menguji fungsi FarmiSpace dalam memenuhi kebutuhan monitoring lahan Eratani. Selama fase ini, tim dari DATAYOO akan memberikan pelatihan intensif kepada tim Eratani untuk memastikan pemahaman yang mendalam tentang penggunaan platform tersebut. Proyek ini akan mencakup pemantauan lahan seluas 220 hektar, memastikan teknologi diterapkan secara optimal di lapangan.

Inisiatif ini diharapkan menjadi model penerapan teknologi pertanian di Indonesia, sekaligus langkah nyata menuju pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan. Setelah Learning Period berakhir, Eratani dan DATAYOO akan mengevaluasi potensi untuk memperluas kerja sama. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved