Capital Market & Investment

Diversifikasi Pembiayaan, BUMA Luncurkan Obligasi II 2024 hingga Rp1 Triliun

PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan utama PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), mengumumkan penawaran Obligasi II BUMA Tahun 2024 dengan nilai pokok hingga Rp1 triliun. Transaksi ini menegaskan komitmen berkelanjutan BUMA dalam mendiversifikasi strategi pembiayaan perusahaan dan memperkuat struktur permodalannya.

Penawaran Obligasi II BUMA Tahun 2024 terdiri dari tiga seri: Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender, Obligasi Seri B dengan jangka waktu 3 tahun, dan Obligasi Seri C dengan jangka waktu 5 tahun, terhitung sejak tanggal emisi. BUMA telah menunjuk PT BNI Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi untuk Penerbitan Obligasi ini. Masa penawaran akan berlangsung hingga 24 September 2024.

Penawaran Obligasi II BUMA Tahun 2024 merupakan obligasi berdenominasi rupiah kedua dari perusahaan, setelah penerbitan Obligasi I BUMA Tahun 2023 (BOLD). Penawaran obligasi kedua ini akan semakin mendiversifikasi strategi pembiayaan perusahaan, yang mencakup obligasi berdenominasi US$ dan rupiah, pinjaman bank konvensional dan syariah, serta skema pembiayaan melalui leasing.

Strategi tersebut memperkuat ketahanan keuangan perusahaan, meningkatkan kemampuan dalam menghadapi volatilitas pasar, serta memperluas basis keuangan, yang pada akhirnya menempatkan perusahaan dalam posisi yang lebih baik untuk pertumbuhan di masa depan.

“Melanjutkan penerbitan obligasi pertama kami tahun lalu, penerbitan Obligasi II BUMA Tahun 2024 merupakan langkah untuk semakin mendiversifikasi pendanaan dan mengelola utang kami. Penawaran obligasi ini tidak hanya memperkuat posisi keuangan perusahaan, tetapi juga memberikan fleksibilitas lebih dalam mendukung strategi bisnis jangka panjang,” kata Indra Kanoena, Presiden Direktur BUMA, dalam keterbukaan informasi kepada BEI, dikutip Jumat (20/9/2024).

Penawaran obligasi rupiah kedua ini juga menegaskan fokus Perusahaan pada bisnis di Indonesia. Perusahaan berkomitmen untuk memperkuat bisnis di sektor pertambangan, menjaga manajemen keuangan yang solid, dan mempertahankan pengukuran kredit yang kuat sambil terus memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan serta mendukung pembangunan berkelanjutan di industri pertambangan di Indonesia, Australia, dan Amerika Serikat.

Dana yang diperoleh dari penawaran obligasi ini akan dialokasikan untuk melunasi kewajiban Obligasi I BUMA Tahun 2023 Seri A, yang akan jatuh tempo pada 8 Januari 2025, sebesar Rp422.910.000.000 atau sekitar 42,29%. Langkah ini mencerminkan komitmen Perusahaan untuk menyesuaikan jadwal jatuh tempo utangnya dan memastikan pengelolaan utang yang efektif dan berkelanjutan.

Selanjutnya, 28,86% akan digunakan untuk belanja modal pembelian alat berat. Selebihnya, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan dialokasikan untuk mendukung kegiatan operasional BUMA di Indonesia dan Australia. Penawaran obligasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional perusahaan, serta memperkuat posisi Perusahaan sebagai pemimpin di industri jasa pertambangan.

"Sebagai salah satu perusahaan jasa pertambangan terkemuka, kami harus selalu waspada dalam menghadapi tantangan tak terduga dan memanfaatkan peluang di masa depan agar dapat terus menyediakan layanan yang komprehensif bagi tambang-tambang terbesar dan terlama di Indonesia. Dengan sumber pendanaan yang lebih beragam, kami akan memiliki peluang yang lebih besar untuk makin mempercepat pertumbuhan perusahaan di industri ini," kata Indra. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved