Pertamina Kawal Pasokan Energi di MotoGP Mandalika
PT Pertamina Patra Niaga menjamin pasokan energi selama gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024, 27-29 September 2024. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mengatakan perseroan menambah stok BBM di wilayah Lombok hingga lima kali lipat rata-rata konsumsi normal untuk mengantisipasi peningkatan penonton dan wisatawan selama periode MotoGP. "Semua sarana fasilitas di supply point tersebut dalam kondisi prima. Untuk kebutuhan BBM di Lombok akan disuplai dari Integrated Terminal Ampenan dengan total kapasitas terminalnya sebesar 40.034 kilo liter (kl). Kita jaga ketahanan stoknya hingga 5x lipat konsumsi normal untuk semua produk BBM," tutur Heppy pada keterangan tertulis, Senin (23/9/2024).
Selain Integrated Terminal Ampenan, BBM di wilayah Nusa Tenggara Barat dipasok dari Terminal BBM Bima dan Badas di Sumbawa. Pertamina menyiapkan Modular Pertashop di dalam sirkuit dengan Produk Pertamax Turbo yang dapat digunakan untuk operasional penyelenggara maupun operasional team MotoGP.
Tidak hanya BBM, Pertamina Patra Niaga juga menjamin stok avtur dalam kondisi aman. Avtur di suplai dari 2 Terminal BBM Aviasi yaitu di Bandara International Lombok (BIL) dan Salahudin dikarenakan terdapat tambahan penerbangan baik cargo maupun penumpang.“Selama 10 hari, yaitu dar 22 September hingga 1 Oktober 2024 permintaan avtur diproyeksikan mengalami kenaikan lebih dari 76% atau sebesar 176 kl dari normal harian 100 kl, Sehingga kami lakukan antisipasi dengan menambah stok BBM sebesar 150%,” ujar Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti.
Untuk BBM transportasi darat, Pertamina akan melakukan build up stok BBM sebanyak 60% lebih di SPBU, dikarenakan terdapat proyeksi peningkatan konsumsi sebesar 26% persen atau sebesar 2.561 kl dari rata-rata normal harian sebesar 2.033 kl.Terminal BBM Ampenan akan melakukan penambahan mobil tangki spot charter dan jam layanan operasional ditambah 2 jam lebih awal pada pukul 04.00 WITA. Sedangkan untuk LPG diperkirakan terdapat kenaikan konsumsi sebesar 54,6% dari rata-rata konsumsi normal harian 443,1 MT. Untuk LPG juga dilakukan penambahan stok sebesar 54,6% dari normal harian untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi di sektor kuliner. (*)