Indonesia Investment Authority (INA) resmi bekerja sama dengan Allianz Global Investor (AllianzGI) untuk menyalurkan fasilitas pembiayaan sebesar US$200 juta per tahun (Rp3,03 triliun, kurs US$1 = Rp 15.195). Pembiayaan ini ditujukan untuk proyek infrastruktur dan transisi energi dengan skema hybrid capital solutions.

Secara rinci, skema hybrid capital solutions merupakan metode pembiayaan yang memadukan berbagai instrumen keuangan untuk memenuhi beragam kebutuhan investasi. Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, mengatakan metode tersebut bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja yang kuat dan inovasi keuangan untuk ekspansi perusahaan lokal di Indonesia. “Tujuannya ntuk meningkatkan lanskap investasi di Indonesia, memastikan setiap usaha tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga mematuhi imbal hasil optimal dengan risiko terukur,” jelas Ridha dalam pada siaran pers di Jakarta, Senin (23/9/2024).

Pembiayaan tersebut diklaim dapat menjawab permintaan atas pembiayaan di Indonesia yang tidak dapat dipenuhi oleh pinjaman bank konvensional atau ekuitas tradisional.

Lead Portfolio Manager of Asia Private Credit di AllianzGI, Sumit Bhandari mengatakan, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar untuk peluang investasi di bidang infrastruktur dan transisi energi. Ini sesuai dengan prioritas perusahaan.

“Kami sangat antusias mendukung kemitraan ini, yang berfokus pada penyediaan solusi pembiayaan yang disesuaikan untuk perusahaan-perusahaan pasar menengah yang sedang berkembang,” tutur Bhandari.

AllianzGI merupakan perusahaan manajemen aset global dengan pengelolaan aset di bawah EUR555 milliar (Rp9,37 kuadriliun, kurs EUR1 = Rp16.890) per 30 Juni 2024. Secara rinci, AllianzGI mengelola aset private market sebesar EUR90 miliar (Rp1,52 kuadriliun). Sementara itu, lebih dari EUR50 miliar (844,53 triliun) merupakan aset kelolaan infrastruktur. (*)