Sekolah Alam Atelier, Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Sekolah Alam Atelier, sebuah sekolah untuk pendidikan anak-anak usia dini berbasis alam, telah resmi dibuka pada Sabtu (21/9/2024). Sekolah tersebut menerapkan kurikulum Reggio Emilia yang memakai pendekatan pembelajaran berbasis alam sehingga anak-anak tak hanya belajar di dalam ruangan kelas saja.
Pendiri dan Direktur Sekolah Alam Atelier, Supiani Winata berharap suatu saat nanti Indonesia mempunyai generasi penerus yang luar biasa. “Selama 17 tahun kami bergelut di pendidikan anak usia dini dan komitmen kami adalah untuk terus menghasilkan (kami sudah melihat dan mendengar begitu banyak kesaksian positif dari para mantan orang tua murid) anak-anak hasil didikan sekolah kami tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, berkarakter luhur, cerdas, mandiri, dan sangat kreatif,” ucapnya dalam siaran pers, dikutip Selasa (24/9/2024).
Reggio Emilia berasal dari kota Reggio Emilia, Italia. Pendekatan tersebut menekankan anak sebagai peserta aktif dalam perjalanan belajar mereka melalui pengalaman langsung, kolaborasi dan eksplorasi. Dengan begitu anak-anak bisa mengekspresikan diri mereka dalam seratus bahasa melalui seni dan komunikasi. Sementara guru berperan sebagai fasilitator dan alam sebagai guru ketiga bagi anak-anak.
Sekolah yang beralamat di Jalan Pangeran Antasari Nomor 19, Jakarta Selatan tersebut melibatkan arsitektur dan desainer landscape asal Amerika Serikat. Sebab Sekolah Alam Atelier harus memastikan ruangannya tak hanya estetik saja tetapi juga merangsang perkembangan anak.
Salah satu kegiatan di Sekolah Alam Atelier adalah gymnastics yang bekerjasama dengan Bazgym Gymnastics School asal Singapura. Lalu ada Trunk Show agar anak-anak tampil percaya diri dan berani berjalan di depan banyaknya tamu. Berbagai aksesoris dan busana yang dipakai anak-anak merupakan 100% hasil handmade dari barang bekas seperti kain perca, kardus, kantong belanja, balon, dot bayi dan lainnya. (*)