PTPN III dan Pertamina Kolaborasi Bangun Pabrik Bioetanol di Banyuwangi: Siap Beroperasi 2025
Pembangunan fasilitas atau pabrik bioetanol hasil kerjasama antara PT Pertamina (Persero) dan Holding Perkebunan Nusantara (PTPN III) ditargetkan akan rampung pada tahun 2025, dengan lokasi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Gani, menjelaskan bahwa aksi korporasi tersebut saat ini masih dalam tahap studi kelayakan, dan rencana eksekusi pembangunan awal proyek dijadwalkan dimulai tahun depan. Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara baru saja mendapatkan perpanjangan kontrak penjualan metanol senilai Rp116 miliar.
Pembangunan pabrik bioetanol ini akan dibiayai oleh Pertamina, sedangkan PTPN III akan menyediakan bahan baku untuk produksi energi bersih tersebut. Mengenai besaran investasi, Gani belum bersedia memberikan rincian lebih lanjut.
"Kebetulan dengan Pertamina, jadi Pertamina yang berinvestasi, kami yang menyiapkan bahan bakunya," ujarnya.
Bioetanol tersebut akan digunakan sebagai bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Pertamina berencana mengimplementasikan biodiesel 50 persen (B50), setelah sukses merealisasikan biodiesel 35 persen (B35).
“Kami sedang melakukan uji kelayakan dengan Pertamina, dan akan membangun fasilitas kedua di Banyuwangi. Pabrik di Banyuwangi sedang dalam tahap studi kelayakan, mudah-mudahan tahun depan sudah bisa mulai pembangunan,” ungkap Abdul Gani saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024).
Pabrik baru yang merupakan hasil kemitraan dua BUMN ini diperkirakan mampu memproduksi 30 ribu kiloliter (kl) etanol per tahun, setara dengan kapasitas produksi pabrik gula Gempolkrep milik PTPN III.
"Di Jawa Timur, tepatnya di pabrik Gempolkrep, kami sudah memiliki pabrik etanol dengan kapasitas produksi 30 ribu kiloliter per tahun. Kerjasama dengan Pertamina ini merupakan bagian dari investasi kami. Kami yang menyiapkan bahan bakunya, dan Pertamina yang berinvestasi," jelas Gani. (*)