PT Bank DBS Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas mencermati peluang beberapa sektor yang potensial menjadi incaran para investor saham pemula, antara lain sektor perbankan, barang konsumer, telekomunikasi, properti, kesehatan, hingga perkebunan. "Sektor kesehatan, kenapa? Karena kalau kami melihat secara historis, sektor itu relatif tinggi di Indonesia,” kata Head of Investment & Insurance Product, Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo dalam pemaparannya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (24/9/2024).

Pada kesempatan ini, Martha Christina, Head of Investment Information di Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menjelaskan,pemangkasan suku bunga membuat investor ritel cenderung mengambil langkah aman dalam berinvestasi. “Pilih sektor-sektor yang memang menopang IHSG (indeks harga saham gabungan),” kata Martha.

Lebih lanjut, Martha merincikan sektor tersebut adalah perbankan, barang konsumer, telekomunikasi, hingga properti. Meskipun demikian, pemangkasan suku bunga, baik The Fed atau Bank Indonesia (BI) justru membuka peluang kegiatan konsumsi semakin besar.“Pemangkasan suku bunga akan menopang konsumsi, keinginan untuk berkonsumsi,” tambah Martha.

Sebelumnya, Bank Indonesia melakukan pemangkasan suku bunga acuan atau BI Rate pada 17-18 September 2024 menjadi 6%. Pemangkasan ini dianggap sebagai sinyal positif bagi pasar saham, namun memberikan kekhawatiran dari sisi imbal hasil investasi.

Mirae Asset Indonesia memperkirakan level IHSG berpeluang naik menjadi 7.915 poin pada 12 September 2024. Perusahaan sekuritas ini memproyeksikan, level IHSG akan dapat mencapai level 8.000 poin. “Kemungkinan ada, tapi biasanya untuk pindah dari 7.000 ke 8.000 ini kan agak lebih berat,” tutur Martha. (*)