Kaltara Tawarkan Potensi Investasi Lewat Kaltara Investment Forum 2024
Untuk mempercepat pembangunan serta membuka lebih banyak peluang investasi, Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Utara mengadakan Kaltara Investment Forum 2024. Forum ini menjadi wadah strategis untuk memperkenalkan potensi daerah sekaligus menarik minat para investor dari dalam dan luar negeri.
Acara ini mengusung tema "Growing Investment, Growing North Kalimantan" Investment : Basic Infrastructures, Food Security, Downstream Industry, Transportation, Energy & Green Industrial Park” yang diselenggarakan di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat pada Senin (23/9/2024) kemarin.
Gubernur Kaltara, Zainal A. Paliwang, menegaskan bahwa provinsi ke-34 ini memiliki daya tarik kuat sebagai destinasi investasi yang menjanjikan. Posisi geografis Kaltara yang sangat strategis di wilayah ASEAN timur atau kawasan Indo-Pasifik menjadikannya sebagai pusat perhatian bagi para pelaku bisnis yang ingin memanfaatkan potensi ekonomi di wilayah ini.
Hal ini lantaran Kaltara berbatasan langsung dengan Malaysia, Filipina dan Brunei Darussalam, negara-negara yang bersama Indonesia tergabung dalam forum Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area. Forum ini bertujuan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan ASEAN timur.
“Kaltara memiliki potensi yang sangat besar di sektor perikanan, rumput laut dan udang windu yang menjadi komoditas unggulan dengan nilai ekonomi tinggi,” ungkap Zainal.
Selain itu, dengan wilayah didukung oleh panjang garis pantai Kaltara yang mencapai 3.955 km serta luas wilayah 75.467,70 km2, Kaltara memiliki ruang besar untuk pengembangan berbagai sektor lainnya, menjadikannya sebagai salah satu daerah yang sangat layak untuk dijadikan tujuan investasi berkelanjutan.
Adapun realisasi investasi Kaltara pada periode triwulan II-2024 di Kaltara sebesar Rp18,5 triliun atau sebesar 52% dari target investasi 2024 yang ditetapkan sebesar Rp35,33 trilliun.
Sebagai pertimbangan berinvestasi, Kaltara memiliki tingkat kejahatan terendah di Indonesia serta telah memiliki infrastruktur pendukung yang memadai. Ini dibuktikan dengan penilaian oleh BPKM Kementerian Investasi Provinsi Kaltara termasuk dalam kategori sangat baik dengan nilai 80,491. (*)