Pemerintahan Prabowo Dorong Peran Swasta, 80% PDB di Tangan Mereka!
Dewan Penasihat Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, Burhanuddin Abdullah, menegaskan pentingnya peran sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Menurutnya, sektor swasta berkontribusi besar terhadap hampir 80% produk domestik bruto (PDB), menjadikannya motor utama perekonomian nasional. Dalam pemaparannya di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta (25/9/2024), Burhanuddin menyatakan bahwa pemerintahan Prabowo akan memberikan perhatian lebih kepada peran swasta.
“Di dalam pemerintahan Prabowo yang akan datang, peran swasta akan lebih kami kedepankan. Kami memang akan melakukan banyak hal dari pemerintahan, tetapi lebih kepada persoalan yang strategis dan mendasar,” jelas Burhanuddin.
Ini menunjukkan komitmen pemerintah baru untuk lebih fokus pada regulasi dan kebijakan strategis, sementara sektor swasta menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
Sektor Potensial di Asia Tenggara
Ekonom ASEAN dari UOB, Enrico Tanuwidjaja, juga menyoroti potensi sektor-sektor ekonomi yang akan berkembang pesat di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Menurutnya, sektor keuangan dan asuransi, serta manufaktur, memiliki peluang besar untuk menjadi pusat perputaran investasi asing di Indonesia. Ini sejalan dengan tren global yang melihat Asia Tenggara sebagai salah satu wilayah paling dinamis dalam pertumbuhan ekonomi.
Enrico juga menekankan pentingnya tiga langkah utama yang perlu diambil pemerintah untuk mendorong ekonomi domestik, yakni pengeluaran fiskal yang kuat, pendalaman kekuatan finansial dalam negeri, dan transformasi struktural untuk menghadapi tantangan ekonomi baru seperti kecerdasan buatan (AI), green economy, dan keberlanjutan.
“Saya akan mengusulkan tiga hal, [yaitu] fiscal spending, memperdalam kekuatan domestik sendiri, kemudian financial deepening, dan transformasi struktural dalam menghadapi AI dan ekonomi baru, sustainability, green economy,” kata Enrico.
Penggerak Ekonomi dari Sektor Riil
Dari sisi sektor riil, Dradjad Hari Wibowo, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), menambahkan bahwa beberapa sektor utama memiliki potensi besar untuk mendorong ekonomi Indonesia.
Sektor-sektor seperti keuangan, makanan dan minuman, pemrosesan makanan, turisme dan transportasi lokal, serta properti dianggap mampu menjadi penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kontribusi sektor swasta.
Dradjad juga optimistis terhadap kapitalisasi pasar di pasar modal Indonesia, yang diproyeksikan melebihi target Rp20.000 triliun yang telah ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami berharap lebih banyak lagi perusahaan yang listed," tambahnya, merujuk pada harapan adanya peningkatan jumlah perusahaan yang terdaftar di bursa efek, yang akan memperkuat pasar modal Indonesia.
Dengan kontribusi besar sektor swasta terhadap PDB, pemerintahan Prabowo Subianto diharapkan mampu menciptakan iklim bisnis yang kondusif bagi perkembangan sektor ini. Dukungan strategis dari pemerintah dalam hal regulasi, kebijakan fiskal, serta fokus pada transformasi ekonomi akan menjadi kunci sukses Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global. (*)