Sajian Utama

Bank Sinarmas: Tingkatkan Kualitas Kredit dan Inovasi Layanan untuk Raih Kinerja Positif

Frenky Tirtowijoyo, Direktur Utama PT Bank Sinarmas Tbk (Dok. Bank Sinarmas)

Bank Sinarmas (BSIM) dalam lima tahun terakhir menghadapi tantangan yang cukup besar dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya, terutama setelah pandemi Covid-19 yang mengguncang dunia. Dalam situasi ini, bank dituntut untuk melakukan berbagai penyesuaian, baik dari sisi internal maupun eksternal, guna mempertahankan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi pemegang sahamnya.

Fokus pada Kualitas Kredit

Frenky Tirtowijoyo, Direktur Utama PT Bank Sinarmas Tbk., mengungkapkan, salah satu tantangan utama yang dihadapi ialah memperbaiki kualitas kredit. Pandemi menciptakan tekanan besar pada industri perbankan, terutama dalam hal menjaga likuiditas dan mengurangi risiko kredit bermasalah.

“Salah satu tantangan terbesar adalah memperbaiki kualitas kredit. Kami merespons dengan melakukan konsolidasi internal, meninjau ulang penyaluran kredit ke sektor-sektor tertentu, dan mengkaji kembali SOP serta kebijakan terkait kredit,” Frenky menjelaskan.

Langkah strategis lainnya ialah mengembangkan mekanisme pengawasan lebih ketat dengan meningkatkan fungsi early warning di seluruh kantor cabang. Tujuannya, kualitas kredit yang masih baik dapat terus dipertahankan, dan jika ada indikasi penurunan, tindakan pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin.

Berkat usaha ini, kualitas kredit Bank Sinarmas perlahan membaik. Pada 2023, kredit berhasil tumbuh kembali dengan rasio non-performing loan (NPL) bruto di bawah 2%, suatu pencapaian yang membanggakan mengingat tekanan yang dihadapi selama pandemi.

Kinerja saham Bank Sinarmas juga menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir. Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 13 Desember 2010 dengan kode saham BSIM, bank ini berhasil menjaga performa sahamnya di tengah gejolak pasar.

Pada akhir 2024, harga penutupan saham BSIM meningkat menjadi Rp 890, naik signifikan dari Rp 550 pada kuartal IV/2018. Nilai kapitalisasi pasarnya kini mencapai Rp 16 triliun, sebuah pencapaian yang membuktikan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang bank ini.

“Kami selalu berupaya menjaga stabilitas harga saham dan melakukan langkah-langkah yang mendukung peningkatan nilai perusahaan. Ini termasuk upaya kami dalam pengelolaan modal kerja dan diversifikasi investasi,” tutur Frenky.

Digitalisasi sebagai Pilar Pertumbuhan Masa Depan

Dalam lima tahun terakhir, Bank Sinarmas juga berfokus pada peningkatan investasi, terutama di bidang teknologi informasi (TI) dan sumber daya manusia (SDM). Komitmen ini sejalan dengan visi perusahaan yang ingin terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Frenky menegaskan, investasi yang dilakukan tidak hanya berdampak pada kinerja keuangan, tetapi juga mendukung transformasi digital yang sedang diimplementasikan oleh perusahaan. Pihaknya berinvestasi besar dalam TI untuk memperkuat infrastruktur digital perusahaan. Hal ini mencakup pengembangan sistem aplikasi, pembaruan perangkat keras, serta peningkatan kapasitas infrastruktur TI yang diperlukan untuk mendukung operasional di era digital.

Peningkatan kapasitas TI menjadi salah satu prioritas utama Bank Sinarmas, mengingat perbankan digital kini menjadi salah satu pilar utama dalam strategi pertumbuhan bank. Tidak hanya itu, investasi juga diarahkan pada pengelolaan SDM yang lebih baik. Bank Sinarmas percaya, SDM yang kuat merupakan fondasi utama untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan.

Karena itu, bank ini menerapkan pendekatan sistematis dalam pengembangan SDM, termasuk melalui pemetaan talenta dan evaluasi kinerja yang berbasis data. “Kami memastikan bahwa setiap karyawan kami memiliki peluang untuk berkembang, baik secara profesional maupun pribadi. Hal ini dilakukan melalui proses pemetaan talenta yang komprehensif dan program pengembangan yang berkelanjutan,” kata Frenky.

Inovasi untuk Hadapi Masa Depan

Dalam aspek inovasi, Bank Sinarmas terus berupaya memberikan solusi yang relevan dan efektif bagi nasabah. Salah satu inovasi yang telah diluncurkan ialah pengembangan layanan perbankan digital yang semakin memudahkan transaksi bagi nasabah.

Namun, tidak semua inovasi ini datang tanpa tantangan. Dinamika pasar yang terus berubah, ditambah dengan perubahan regulasi, menjadi tantangan tersendiri bagi Bank Sinarmas. Namun, dengan budaya perusahaan yang mengutamakan inovasi dan kolaborasi, bank ini berhasil tetap kompetitif di pasar.

“Budaya inovasi telah menjadi bagian dari DNA kami. Kami terus mendorong kolaborasi antartim dan kinerja tinggi di seluruh lini perusahaan,” Frenky menandaskan.

Dari sisi kinerja keuangan, Bank Sinarmas menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam enam tahun terakhir (2018 - Juni 2024). Meskipun terdapat tantangan yang signifikan selama pandemi Covid-19, bank ini mampu bangkit kembali dan mencatatkan pertumbuhan positif. Total aset Bank Sinarmas pada pertengahan 2024 mencapai Rp 52,4 triliun, dengan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 42,2 triliun.

Sementara itu, kredit yang disalurkan bank ini mulai tumbuh kembali pada 2023 setelah sempat mengalami penurunan selama masa pandemi. “Kami berhasil menjaga stabilitas kinerja dengan fokus pada pengelolaan portofolio kredit dan surat berharga. Ini adalah bukti bahwa strategi kami dalam mengelola modal kerja dan investasi telah memberikan hasil yang signifikan,” kata Frenky.

Dengan berbagai pencapaian ini, Bank Sinarmas berkomitmen untuk terus berinovasi dan menciptakan nilai lebih bagi pemegang sahamnya. Tantangan di masa depan tentu tidak akan berkurang, tetapi dengan strategi yang tepat, bank ini optimistis dapat terus memberikan kontribusi positif bagi industri perbankan Indonesia. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved