Automotive

Aletra Mulai Pembangunan Fasilitas Litbang Mobil Listrik di Indonesia

Founder & Chairman Aletra, Megusdyan Susanto dan Tara Susanto, Founder Bumiterra (Foto: Eva Martha Rahayu/SWA).

Aletra, merek mobil listrik hasil kerja sama antara PT Aletra Mobil Nusantara dan Livan Auto, anak perusahaan dari Geely Group, secara resmi memulai pembangunan pusat penelitian dan pengembangan (Litbang/R&D Center) pertamanya di Indonesia. Pusat Litbang yang berlokasi di Alam Sutra, Tangerang ini diharapkan menjadi basis inovasi kendaraan listrik berteknologi RHD (Right Hand Drive) yang dirancang khusus untuk pasar Asia, terutama Indonesia. Selain itu, fasilitas ini juga akan menjadi pusat ekspor mobil listrik ke negara-negara yang menerapkan sistem kemudi kanan di kawasan Asia Pasifik.

Dengan luas lahan 6.000 meter persegi, Pusat Litbang Aletra tidak hanya berfokus pada pengembangan kendaraan listrik, tetapi juga akan menyediakan layanan penjualan, purna jual, edukasi produk, hingga pengisian daya baterai. Fasilitas ini diharapkan akan menjadi pusat inovasi dan ekspor mobil listrik di kawasan Asia Pasifik.

Zhou Zongcheng, Chairman & CEO Livan Auto, menyatakan antusiasmenya terhadap proyek ini. “Kolaborasi ini merepresentasikan visi bersama untuk memberikan pengalaman berkendara yang aman, nyaman, dan berkualitas tinggi bagi konsumen Indonesia. Kami yakin dengan kehadiran Aletra, ekosistem kendaraan listrik di Indonesia akan semakin berkembang,” ujar Zhou di Jakarta, Jumat (27/9/2024).

Founder & Chairman Aletra, Megusdyan Susanto, menjelaskan, Aletra berkomitmen mendukung transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan. Aletra lahir dengan misi untuk menyediakan solusi transportasi yang lebih bersih, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. Pihaknya meyakini mobil listrik adalah kunci penting untuk mewujudkan visi Indonesia yang bebas emisi.

Mobil pertama yang diproduksi oleh Aletra adalah jenis MPV, yang dirancang untuk keluarga Indonesia. “Kami memilih MPV karena kami melihat potensi besar di pasar kendaraan keluarga. Selain hemat bahan bakar dan emisi yang rendah, mobil ini juga akan memberikan pengalaman berkendara yang lebih tenang dan nyaman,” kata Megusdyan tentang alasan pemilihan MPV.

Meski potensi pasar kendaraan listrik terus berkembang, Megusdyan mengakui bahwa infrastruktur pengisian daya masih menjadi tantangan besar di Indonesia. “Adopsi kendaraan listrik harus didukung oleh infrastruktur yang memadai, terutama stasiun pengisian daya. Kami melihat pemerintah dan sektor swasta sudah mulai berinvestasi di bidang ini, meski perkembangannya belum mencapai tahap ideal. Namun, kami optimis infrastruktur akan semakin membaik dalam beberapa tahun ke depan,” jelasnya.

Untuk mendukung transisi menuju energi terbarukan, Aletra bekerja sama dengan Bumiterra. Bumiterra adalah organisasi yang yang fokus pada restorasi lahan terdegradasi. Melalui sinergi ini, Aletra akan menanam pohon 1 juta hektare di lahan-lahan yang membutuhkan rehabilitasi di daerah Kalimantan Barat. Penanaman pohon ini tidak hanya akan membantu menekan karbon, tetapi juga merestorasi keanekaragaman hayati dan memberikan penghasilan alternatif bagi masyarakat lokal.

“Kolaborasi ini mencerminkan bagaimana pelestarian lingkungan dan transisi menuju energi terbarukan dapat berjalan beriringan. Kami percaya, upaya menjaga alam dan mengurangi emisi karbon harus dilakukan secara bersamaan. Tidak hanya fokus pada satu solusi, tetapi menggabungkan berbagai inisiatif untuk mencapai hasil yang lebih signifikan,” Tara Susanto, Founder Bumiterra menguraikan.

Ke depan, Aletra berencana untuk memproduksi mobil listrik secara CKD (Completely Knocked Down) di Indonesia, dengan komponen lokal yang sesuai dengan regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). “Dengan produksi di dalam negeri, kami berharap harga mobil listrik dapat lebih terjangkau bagi konsumen Indonesia,” Megusdyan menambahkan. Aletra akan memperkenalkan mobil listrik perdananya pada November 2024. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved