Trends

Nepal: Dari Surga Backpacker Menuju Destinasi Wisata Mewah

Pemandangan di Karnali (Dok. Nepal Tourism Board)

Dulu dikenal sebagai surga para backpacker yang mencari petualangan hemat, Nepal kini mulai merangkak naik ke jajaran destinasi wisata mewah Asia.

Ya, negeri Himalaya ini sedang mengguncang reputasi lamanya dengan menawarkan pengalaman eksklusif yang menyasar para wisatawan kalangan atas.

Destinasi Favorit

Nepal, dengan pesonanya yang memikat, mulai menemukan jalannya kembali sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Asia setelah sempat terpukul oleh pandemi. Pada tahun 2024, Nepal menyambut lebih dari 720.000 wisatawan dalam delapan bulan pertama, menunjukkan peningkatan 8,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ini adalah lonjakan signifikan, menandakan pemulihan bertahap industri pariwisata yang sempat terhenti. Pertumbuhan ini tidak lepas dari upaya keras pemerintah Nepal, sektor swasta, dan kolaborasi internasional yang terjalin untuk menghidupkan kembali sektor yang vital bagi ekonomi negara ini.

Pemerintah Nepal mengambil langkah inovatif dengan mengubah pendekatan kampanye pariwisatanya. Alih-alih mengandalkan kampanye satu tahun "Visit Nepal Year", yang sebelumnya gagal mencapai target akibat pandemi, pemerintah meluncurkan inisiatif "Visit Nepal Decade".

Kampanye ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan dalam pariwisata selama sepuluh tahun ke depan. Dengan target ambisius untuk menarik 1,6 juta wisatawan pada akhir tahun 2024, kampanye ini menegaskan komitmen Nepal untuk mengembalikan industri pariwisatanya ke puncak kejayaannya.

Pertanyaannya: bagaimana Nepal bertransformasi dari tujuan trekking murah menjadi pilihan utama bagi pencinta kemewahan?

Jomsom, sebuah kota kecil di Mustang Barat yang dikelilingi tebing batu dan pegunungan Himalaya, menjadi saksi awal dari kebangkitan sektor pariwisata mewah di Nepal. Kota ini, yang baru terbuka untuk wisatawan asing sejak 1992, kini menjadi lokasi Hotel Shinta Mani Mustang, sebuah properti mewah dengan 29 suite yang dibuka pada Agustus 2023.

Hotel ini, dirancang oleh arsitek dan desainer interior kenamaan asal Amerika, Bill Bensley, membawa nuansa seni dan kemewahan Tibet dengan kamar-kamar yang dihiasi perabot antik dan karya seni unik. Dengan tarif mencapai US$1.800 per malam per orang, hotel ini menjadi simbol perubahan besar dalam pariwisata Nepal.

Hotel Shinta Mani Mustang (Dok. Nikkei)

Seperti ditulis Kalpana Sunder (Nikkei, 28/9/2024), keberadaan Shinta Mani Mustang tidak hanya menawarkan akomodasi mewah, tetapi juga menghadirkan konsep perjalanan yang mengutamakan kenyamanan dan pengalaman yang eksklusif.

Dengan pemandangan Himalaya yang spektakuler, fasilitas wellness kelas dunia, dan santapan berkualitas tinggi, hotel ini berhasil memikat segmen pasar yang berbeda dari para backpacker yang dulu menjadi ciri khas wisata Nepal. Ini menjadi tanda bahwa Nepal sedang menuju transformasi besar sebagai tujuan wisata premium, bukan sekadar destinasi petualangan hemat.

Peran Pemerintah

Transformasi ini tak lepas dari dorongan pemerintah Nepal yang berupaya mengubah citra negara sebagai tujuan wisata mewah. Pemerintah memberikan insentif untuk investasi di sektor perhotelan dan pariwisata mewah, mendorong pembangunan hotel-hotel mewah dan layanan kelas atas lainnya.

Jason Friedman dari J. M. Friedman & Co, konsultan resor mewah, menyebutkan bahwa stabilitas politik dan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata menjadi kunci dalam menarik wisatawan kalangan atas yang sebelumnya lebih memilih destinasi seperti Bhutan dan India.

Dalam upaya mempromosikan Nepal ke audiens internasional, Nepal Tourism Board bekerja sama dengan USAID dan Steller, platform konten global yang terkenal akan kisah perjalanan inspiratifnya. Melalui Kampanye Pariwisata Internasional 2024, konten kreator dari Steller mengabadikan keindahan Nepal melalui video dan foto yang menyajikan lanskap dramatis, kekayaan budaya, dan daya tarik petualangan yang khas. Kampanye ini diproyeksikan menjangkau lebih dari 20 juta penonton, meningkatkan visibilitas Nepal sebagai destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik dan eksklusif.

Nepal tidak hanya bergantung pada promosi, tetapi juga berfokus pada diversifikasi pengalaman yang ditawarkan. Salah satu langkah penting adalah mengidentifikasi dan meningkatkan 100 destinasi wisata di seluruh negeri untuk meningkatkan daya tariknya bagi wisatawan dari berbagai segmen.

Mulai dari trekking petualangan hingga ekowisata dan retret kesehatan, Nepal menawarkan spektrum pengalaman yang luas, yang tidak hanya menarik bagi backpacker tetapi juga wisatawan kelas atas yang mencari kemewahan. Dengan berbagai peningkatan infrastruktur, termasuk pembangunan jalan baru dan perbaikan bandara, Nepal berupaya memastikan aksesibilitas yang lebih baik untuk para wisatawan.

Mewah dan Eksotis

Tidak hanya Jomsom, kawasan Kathmandu juga melihat perkembangan hotel-hotel mewah yang mulai bermunculan. Salah satu hotel yang paling menarik perhatian adalah Dwarika's Heritage Hotel. Hotel ini merupakan salah satu properti mewah pertama yang juga melestarikan warisan budaya Nepal.

Das Shreshta, pendiri hotel ini, terinspirasi ketika melihat seseorang memotong pilar kayu berukir untuk kayu bakar pada tahun 1952. Ia kemudian mulai mengumpulkan bingkai jendela tua, pilar, dan pintu untuk menyelamatkan sisa-sisa warisan arsitektur negara. Kini, hotel ini menjadi museum hidup yang menyuguhkan pengalaman menginap dalam suasana arsitektur tradisional Nepal yang kaya.

Sanctuary Chitwan National Park, yang berlokasi di perbatasan selatan Nepal dengan India, juga menjadi salah satu contoh bagaimana pariwisata mewah dipadukan dengan wisata alam. Dirancang seperti desa lokal Tharu, hotel ini menawarkan pengalaman safari mewah yang memungkinkan para tamu merasakan kehidupan alam liar dalam kenyamanan modern.

Sanctuary Chitwan National Park (Booking.com)

Dengan kehadiran lebih banyak properti mewah, seperti Hilton Kathmandu dan Dusit Thani Himalayan Resort Dhulikhel, Kathmandu kini memiliki berbagai pilihan akomodasi kelas atas yang siap menarik wisatawan internasional.

Selain akomodasi, Nepal juga berfokus pada pengalaman wisata mewah di lokasi-lokasi yang dikenal sebagai pusat kegiatan alam dan pendakian. Kawasan di sekitar Everest dan Annapurna yang selama ini dikenal dengan akomodasi sederhana bagi para pendaki, kini memiliki pondok-pondok mewah dengan layanan kelas dunia.

Mountain Lodges of Nepal, misalnya, menawarkan paket perjalanan 12 malam di kawasan Everest yang mencakup menginap di delapan pondok mewah seharga US$5.000 per orang. Pengalaman ini membawa konsep pendakian yang selama ini dikenal keras dan penuh tantangan ke dalam bingkai kemewahan dan kenyamanan.

Konsep mewah ini juga berkembang di kawasan lain. Misalnya, Kunda Himalayan Resort & Spa yang berlokasi di Phalpu pada ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut akan segera dibuka pada tahun 2025. Properti ini, bersama dengan berbagai properti mewah lainnya, tidak hanya menawarkan tempat menginap tetapi juga menghadirkan pengalaman budaya yang autentik.

Kunda Himalayan Resort & Spa (www.luxurylifestylemag.co.uk)

Di Bhaktapur, Pawan Tuladhar telah mengubah rumah-rumah tua di Patan menjadi akomodasi bagi wisatawan, mengikuti jejak Dwarika's. Sementara itu, Nepali Ghar Hotel di kawasan Thamel, Kathmandu, menawarkan kombinasi arsitektur tradisional dengan kenyamanan modern, menjadikannya daya tarik baru bagi turis yang mencari pengalaman berbeda.

Perubahan ini juga didukung oleh meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dalam pariwisata. Pionir seperti Mountain Travel Nepal dan Tiger Tops sudah mulai mempromosikan pariwisata satwa liar yang berkelanjutan sejak tahun 1960-an. Mereka mengembangkan Lodge Tiger Mountain di Pokhara pada 1998, yang kini menjadi contoh wisata regeneratif, mendorong pendekatan pariwisata yang lebih bertanggung jawab di kawasan bukit tengah Nepal.

Lodge Tiger Mountain di Pokhara (Booking.com)

Upaya ini menunjukkan bahwa Nepal tidak hanya berusaha meningkatkan jumlah wisatawan mewah, tetapi juga mengembangkan model pariwisata yang bertanggung jawab terhadap alam dan masyarakat lokal.

Keberhasilan Nepal dalam meningkatkan sektor pariwisata mewah juga dapat dilihat dari meningkatnya jumlah wisatawan internasional. Pada tahun 2023, angka wisatawan mencapai satu juta orang, tertinggi sejak 2018, dengan wisatawan asal India dan Tiongkok mendominasi.

India tetap menjadi pasar terbesar bagi Nepal, menyumbang lebih dari 35% dari total kedatangan wisatawan pada Agustus 2024. China dan Amerika Serikat juga memberikan kontribusi signifikan, sementara negara-negara seperti Sri Lanka, Bangladesh, dan Inggris menunjukkan peningkatan yang stabil.

Untuk menarik lebih banyak wisatawan dari pasar utama ini, pemerintah Nepal meluncurkan berbagai kampanye promosi dan membangun kerja sama dengan maskapai penerbangan internasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Tidak hanya itu, Nepal juga berupaya memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman wisatawan. Implementasi sistem pelacakan GPS pada jalur trekking dan pendakian adalah salah satu contohnya. Sistem ini memberikan jaminan keselamatan tambahan bagi wisatawan, khususnya di jalur-jalur pendakian Himalaya yang penuh tantangan. Selain itu, Nepal juga mendirikan pusat bantuan berbahasa multi, memastikan wisatawan merasa aman dan nyaman selama berada di Nepal.

Sektor pariwisata kini menjadi pemberi kerja terbesar keempat di Nepal, menyumbang sekitar 6,7% terhadap produk domestik bruto (PDB). Ini adalah bukti bahwa investasi di sektor pariwisata mewah dan stabilitas politik mulai membuahkan hasil yang nyata.

Tantangan

Namun, tantangan masih ada. Infrastruktur perjalanan domestik, seperti transportasi udara dan jalan raya, masih memerlukan perbaikan besar. Penerbangan di Nepal sering terganggu cuaca ekstrem, dan catatan keselamatan industri penerbangan belum terlalu baik.

Banyak jalan raya baru yang sedang dibangun, tetapi belum berfungsi secara penuh. Meski demikian, dengan perkembangan pariwisata mewah yang pesat dan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur, Nepal sedang menuju arah yang benar.

Sebagai penutup, Catherine Heald, CEO Remote Lands, menyatakan optimis, "Nepal sekarang berubah menjadi destinasi mewah, dan kami sangat antusias dengan ini. Semua hal dipertimbangkan, Nepal bisa menjadi destinasi mewah yang fantastis."

Dengan segala daya tarik alam yang luar biasa, kekayaan budaya yang unik, dan kini akomodasi yang mewah, Nepal siap menjadi salah satu destinasi teratas bagi mereka yang mencari pengalaman eksklusif di puncak dunia.

Dengan transformasi ini, Nepal tidak hanya mengubah citra pariwisatanya, tetapi juga memberikan pilihan baru bagi wisatawan yang mencari keindahan Himalaya dalam kenyamanan maksimal. Nepal kini bukan lagi sekadar tempat bagi petualangan terjangkau, tetapi juga destinasi yang menjanjikan pengalaman luar biasa dalam balutan kemewahan yang tak tertandingi. (*)

Sumber: Nikkei, TTW India, Travel Daily News Asia, Xinhua.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved