Motor Listrik Alva Jalin Kemitraan dengan Google Cloud untuk Tingkatkan Pengalaman Pelanggan
Merek motor listrik asal Indonesia yang terafiliasi dengan Ilectra Motor Group, Alva mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Google Cloud untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, loyalitas, dan permintaan terhadap kendaraan listrik roda dua. Kemitraan ini berupa penggunaan platform data terintegrasi dari Google Cloud, sehingga basis data Alva dapat saling terhubung.
Lebih rinci, penggunaan platform data terintegrasi tersebut menggunakan teknologi BigQuery, yaitu penggabungan data terstruktur dan tidak terstruktur. Data ini mencakup sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), platform manajemen hubungan pelanggan (CRM), sensor Internet of Things (IoT), serta data lainnya seperti Google Maps, Android Auto, dan Google Ads.
Selain itu, Alva juga menggunakan Vertex AI untuk menganalisis dan mengambil wawasan bermanfaat untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
Adanya penggunaan AI dalam platform Google Cloud tersebut dapat memungkinkan pelanggan mengetahui seberapa besar daya pengisian ulang kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) mereka.
“Tim R&D kami dapat menggunakan AI untuk menganalisis perilaku umum pengendara dan bagaimana mengatasinya,” kata CEO Alva, Purbaja Pantja pada keterangannya yang ditulis swa.co.id di Jakarta, Selasa (1/10/2024). Lebih lanjut, fitur-fitur tersebut dapat diintegrasikan dengan aplikasi My Alva.
Selain mengoptimalkan pengalaman pelanggan, fitur AI dalam Google Cloud juga mengoptimalkan data pemasaran dan penjualan yang dipersonalisasi berdasarkan lokasi. Sehingga, Alva dapat mengidentifikasi pesan sesuai wilayah atau kelompok audiens tertentu. Adapun teknologi yang digunakan adalah Vertex AI Search and Conversation.
Country Director Indonesia Google Cloud, Fanly Tanto mengatakan, kerja sama ini dianggap dapat berkontribusi untuk mempercepat transisi Indonesia menunju kendaraan listrik yang dapat mengurangi emisi.
“Kolaborasi kami dengan Alva adalah demonstrasi yang sangat baik tentang bagaimana menganalisis data dan AI dapat membantu bisnis tetap unggul dalam menghadapi gangguan,” tutup Fanly. (*)