Binus Business School Siapkan Lulusan Berwawasan Global
Binus Business School kembali memperkuat posisinya melalui pencapaian QS MBA Rankings 2025. Sepanjang periode empat tahun berturut-turut, Binus Business School tetap bertengger kuat urutan 201-250 terbaik dunia dan berhasil masuk 30 program MBA terbaik se-Asia. Prestasi ini sangat meningkat drastis dari posisi ke-36 berdasarkan QS Global MBA Rangkings 2024 lalu.
Program S2 Manajemen dan Bisnis BINUS Business School mempadukan teori bisnis mutakhir dengan pengalaman praktis yang relevan serta berstandar global. Para lulusannya dididik agat langsung beradaptasi di lingkungan kerja yang dinamis dan penuh tantangan sehinggga dari adaptasi tersebut, mereka bisa sukses dalam karirnya.
Executive Dean Binus Business School, Dezie L. Warganegara ,mengungkapkan ada sejumlah faktor dalam penilaian QS MBA Rankings. “Keberagaman mahasiswa dan tenaga pengajar dari berbagai latar belakang budaya, suku, ras, dan kewarganegaraan akan membekali para mahasiswa dengan wawasan global dan kemampuan untuk beradaptasi di berbagai lingkungan kerja,” tuturnya dalam siaran pers, dikutip Selasa (1/10/2024).
Faktor utama keberhasilan BINUS Business School dalam meraih program MBA terbaik di Indonesia lantaran penyerapan lulusannya di dunia kerja. Terbukti penyerapan tenaga kerja dari Binus Business School mencapai 40% (Skor Employability). Bahkan mereka mampu dengan cepat diterima bekerja dan menutupi biaya pendidikan melalui gaji dan keterampilan mereka sebesar 20% (skor Return on Invesment/ROI).
Dezie melanjutkan bila pihaknya banyak mencacat para lulusannya meraih kesuksesan di industri sebanyak 15% (skor Entrepreneurship dan Alumni Outcomes). Mereka ada yang menjadi CEO, influencer hingga entrepreneur terkenal. Tak sedikit dari mereka pula yang merintis usaha sendiri atau memegang posisi strategis di perusahaan-perusahaan besar.
Selain itu, Binus Business School berkontribusi pada akademik dan riset sebesar 15% (skor Thought Leadership) meliputi reputasi akademik, jumlah publikasi yang masuk ke indeks Scopus, serta jumlah tenaga pengajar dengan gelar PhD. Terakhir, ujar Dezie, lingkungan belajar yang inklusif dan beragam, BINUS Business School meraih 10% (skor Divesity). (*)