Broom Raih Pendanaan US$25 Juta Pacu Digitalisasi Otomotif Indonesia
Broom, startup otomotif digital, memperoleh pendanaan Series A+ senilai US$25 juta. Pendanaan ini dipimpin oleh Openspace dan didukung oleh investor ternama seperti AC Ventures, Quona Capital, MUFG Innovation Partners, dan PKSHA Capital. Tak hanya itu, Broom juga memperoleh fasilitas kredit dari berbagai lembaga keuangan, termasuk Komunal, Funding Societies, Modalku, dan DBS Indonesia.
“Pendanaan ini memperkuat komitmen kami dalam mendukung dealer otomotif tradisional untuk bertransformasi secara digital dan menyediakan solusi pembiayaan yang lebih baik,” ungkap Ayu Tanoesoedibjo, Executive Director Indonesia di Openspace pada keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Sejak awal tahun 2024, Broom telah mencatatkan pertumbuhan signifikan di sektor otomotif Indonesia. Dengan dana segar ini, Broom akan mempercepat ekspansi pasar, mengembangkan kemitraan strategis, dan memperkuat timnya demi mencapai kesuksesan jangka panjang.
CEO Broom, Pandu Adi Laras, menegaskan bahwa dana ini akan membantu perusahaan dalam mentransformasi industri otomotif melalui solusi digital dan pembiayaan inovatif bagi para dealer. “Kami sangat antusias dengan dukungan dari para investor yang telah bergabung dalam perjalanan kami. Pendanaan ini tidak hanya mencerminkan kerja keras tim Broom, tetapi juga keyakinan investor terhadap misi kami dalam membawa perubahan nyata dalam industri otomotif," kata Pandu.
Sektor ini menghadapi tantangan seperti opsi pembiayaan yang usang dan kurangnya integrasi digital, yang menghambat baik dealer maupun konsumen. "Dengan menyediakan solusi komprehensif, termasuk pembiayaan yang lebih inovatif dan inklusif untuk dealer di seluruh Indonesia, kami bertujuan untuk mentransformasi industri dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan," tambah Pandu.
Pada semester pertama 2024, Broom berhasil menyalurkan dana senilai Rp1,1 triliun (US$72,5 juta) melalui produk Buyback yang mendukung lebih dari 7.000 dealer otomotif UKM. Selain itu, layanan Broom Leasing Channeling (BLC) juga telah mencatatkan 2.300 transaksi dengan pendapatan lebih dari US$17 juta.
Broom berencana memperluas operasionalnya ke wilayah Indonesia Barat dan Timur, serta mengintegrasikan API dengan 23 perusahaan multifinance untuk mempermudah transaksi. Pandu optimistis kinerja Broom terus tumbuh dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor otomotif digital di Indonesia.
Broom adalah sebuah startup otomotif digital untuk ekosistem mobil bekas Indonesia. Broom berfokus pada mengedepankan pemberdayaan ekosistem showroom mobil bekas di Indonesia melalui teknologi dan optimalisasi akses inventori kendaraan sekaligus menjadi mitra dalam memperluas skala bisnis showroom ke arah yang lebih baik dan menyeluruh.
Sedangkan Openspace adalah perusahaan modal ventura yang berfokus di Asia Tenggara, berinvestasi pada perusahaan-perusahaan transformatif di mana teknologi bertemu kehidupan. Saat ini mengelola lebih dari US$800 juta di 5 dana, dengan kantor di Indonesia, Singapura, Vietnam, Thailand, Filipina dan kehadiran di Malaysia. Openspace telah aktif di Indonesia sejak 2014, dengan perusahaan portofolio lokal yang terkenal seperti Gojek, Kredivo, Halodoc, Pluang dan Jiwa Group. (*)