Akuisisi Asa Ren Rp357,89 Miliar Kian Dekat: Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) Siap Right Issue
Rencana anak usaha PT Bundamedik Tbk atau Bunda Medik Healthcare System (BMHS), PT Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) untuk mengakuisisi startup teknologi kesehatan Asa Ren semakin dekat. Chief Finansial Officer PT Bunda Medik, Cuncun Wijaya, mengatakan aksi korporasi itu dalam tahap legal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Sekarang masih dalam proses filling ke OJK. Jadi kita tunggu saja prosesnya,” ujar Cuncun singkat di Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Jakarta pada Rabu (2/10/2024).
Aksi korporasi tersebut dilakukan DGNS melalui skema inbreng dan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue. Nilainya sebesar US$24,1 juta (Rp357,89 miliar, kurs US$1 = Rp14.850 pada 24 September 2024).
Rencana akuisisi tersebut dilakukan dalam dua langkah, yaitu pertama rencana penyetoran modal selain uang (inbreng) sebesar US$21,69 juta (Rp322,1 miliar). Kedua, dengan rencana pembelian saham sebesar US$2,1 juta (Rp35,78 miliar).
Aksi right issue tersebut membuat DGNS berencana menerbitkan saham baru sebanyak 921 juta dengan nilai nominal Rp25 per saham. Harga pelaksanaannya Rp505 per saham baru. Kemudian, DGNS akan memperoleh dana sekitar Rp465,1 miliar. Total nilai akuisisi tersebut setara dengan 182,23 persen dari total ekuitas Diagnos.
DGNS diklaim memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan terhadap grup Bunda Medik. Pada semester I/2024, pertumbuhan DGNS diklaim meningkat sebesar 14%. Adapun laba bersih BMHS pada semester I/2024 sebesar 18,6 miliar dengan pendapatan sebesar Rp784,5 miliar. Kinerja tersebut didorong dari kenaikan jumlah pasien rawat jalan, pasien rawat inap, dan durasi rawat inap. (*)