Bunda Medik (BMHS) Menjajaki Ekspansi Ke IKN
PT Bundamedik Tbk (BMHS) atau Bundamedik Healthcare System melakukan feasibility studies atau studi kelayakan terkait ekspansi wilayah rumah sakit Bundamedik ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Presiden Direktur Bundamedik, Agus Heru Darjono mengatakan, ini adalah strategi perusahaan untuk menghadirkan layanan rumah sakit yang belum dijangkau perusahaan.“Feasibility study masih sedang dilakukan,” kata Agus di acara media gathering di Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Perseroan, lanjut Agus, mengedepankan prinsip kehati-hatian pada studi kelayakan ini. “Karena kami perlu benar-benar secara hati-hati melakukan feasibility study ini,” tambahnya. Agus menyebutkan manajemen BMHS berencana untuk membangun satu sampai dua rumah sakit per tahun di wilayah yang belum dijangkau Bundamedik. Saat ini, wilayah jangkauan rumah sakit Bundamedik tersebar di Jabodetabek, antara lain Jakarta, Depok, Ciputat, Bekasi, serta di Padang, Palembang, Denpasar dan klinik BIC. “Kami sudah memetakan teritori yang saat ini belum ada, termasuk Indonesia Timur, Jawa Timur, seperti itu,” jelas Agus.
Agus meyakini, prospek bisnis rumah sakit masih cukup potensial di Indonesia. Menurutnya, perbandingan jumlah ranjang rumah sakit dengan jumlah penduduk masih sangat kecil. “Kami merencanakan akan ada penambahan satu sampai dua rumah sakit per tahun,” ucap Agus.
Pada kesempatan ini, Cuncun WIjaya, Chief Finansial Officer Bundamedik, menyampaikan kinerja finansial diproyeksikan tumbuh yang didukung oleh pertumbuhan unit bisnis perusahaan yang meningkat, seperti Morula IVF Indoensia, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS), layanan spesialis di luar kategori obgyn dan anak serta perusahaan rumah sakit. “Kami meyakini pada akhir tahun ini, kinerja fundamental BMHS lebih tinggi daripada tahun lalu,” tutur Cuncun.
Bundamedik pada semester I/2024 mencatatkan laba bersih sebesar Rp18,6 miliar, meningkat 199% dari periode sebelumnya sebesar Rp6,2 miliar. Sementara pendapatan perusahaan naik 9% menjadi Rp784,5 miliar dari periode sebelumnya Rp721,7 miliar. Pendapatan tersebut disokong dari rawat inap, rawat jalan, fertilisasi in vitro, dan hotel. Harga saham Bundamedik pada penutupan perdagangan hari ini terkoreksi 0,69% atau turun menjadi Rp288 dari perdagangan sebelumnya. (*)