DesktopIP dan Maju Maritim Dukung Indonesia Menjadi Episentrum Maritim Global
PT DesktopIP Teknologi Indonesia (DesktopIP), perusahaan teknologi merilis platform Maritime Digital Infrastructure (MDI) dalam upaya mendorong transformasi digital nasional, khususnya industri maritim.
Pengembangan platform infrastruktur digital maritim ini merupakan hasil kerja sama strategis DesktopIP dengan perusahaan galangan kapal nasional PT Maju Maritim Indonesia (MMI) untuk mewujudkan visi Indonesia mencapai Industri 4.0 yang berdaulat dan mendorong Indonesia menjadi episentrum maritim dunia.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, yang meresmikan kehadiran platform Maritime Digital Infrastructure, mengapresiasi kerja sama DesktopIP dan MMI. Hal ini bisa menjadi langkah awal untuk transformasi di industri maritim. Dia memaparkan terkait pentingnya penguatan teknologi Indonesia untuk mencapai kedaulatan digital.
“Kita tidak sekadar punya teknologi digital, tapi kita harus punya kedaulatan digital. Artinya Research & Development harus diperkuat, sehingga punya produk sendiri. Kebanyakan dari kita tidak paham dengan apa itu data storage, yang penting barangnya ada di rumah, seolah barang di depan mata kita aman, namun aman itu hanya secara fisik. Tetapi datanya bisa tidak aman. Lebih baik, instrumennya ada di luar tetapi datanya ada di kita. Ini membangun mesin cloud yang jauh lebih penting,” ungkap Moeldoko pada siaran pers yang dikutip swa.co.id di Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Untuk itu, Moeldoko mengutarakan apresiasinya terhadap DesktopIP dan MMI karena berhasil mengembangkan MDI yang merupakan infrastruktur digital dalam negeri. Dia kemudian mengingatkan pentingnya menjadi pemain di negara sendiri untuk mencapai kedaulatan digital dan mengoptimalkan potensi nasional. “Kita harus beralih dari captive market menjadi competitive. Kita harus memiliki keinginan memiliki global player. Jangan jadi pemain Tanah Abang terus, tapi kita harus punya semangat yang kuat untuk jadi global player,” cetus Moeldoko.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Grand View Research, Inc., nilai pangsa pasar sektor galangan kapal digital global menyentuh angka fantastis, menembus US$2,67 miliar atau sekitar Rp40,5 triliun pada tahun 2022. Nilai ini diproyeksikan akan terus tumbuh dengan CAGR sebesar 19,1% dari tahun 2023 hingga 2030. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan tiga perempat wilayah berupa lautan, kondisi geografis ini sangat menguntungkan Indonesia.
Meskipun demikian, digitalisasi sektor galangan kapal masih menghadapi berbagai tantangan. Direktur PT Maju Maritim Indonesia, Dhany, menjelaskan bahwa pelaku industri dihadapkan dengan berbagai kendala seperti risiko gangguan saat integrasi teknologi, belum meratanya infrastruktur digital, nilai investasi tinggi, serta kurangnya pengembangan skill membuat pemanfaatan potensi digitalisasi industri ini belum maksimal.
Sementara itu, galangan kapal dinilai sebagai salah satu penyokong industri maritim mengingat perannya yang menyeluruh di industri ini, dimulai dari pembuatan kapal, perbaikan, hingga pemeliharaan kapal. Peran ini juga menjadikan industri galangan kapal sebagai salah satu roda pendorong terwujudnya konsep Tol Laut yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, upaya meningkatkan transformasi digital di industri galangan kapal perlu dilakukan untuk memaksimalkan potensi geografis nasional.
Dhany mengungkapkan, platform digital memiliki peran sentral dalam memodernisasi ekosistem maritim yang lebih berkelanjutan. “Di PT Maju Maritim Indonesia, kami melihat digitalisasi sebagai fondasi untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi dampak lingkungan, dan memperkuat daya saing nasional di sektor maritim,” ujarnya.
CEO DesktopIP, Phidi Soepangkat menuturkan, perkapalan merupakan pusat dari industri maritim dalam hal konstruksi kapal dan inovasi. Dapat dikatakan bahwa titik awal dari industri maritim adalah pembangunan kapal. Sama halnya dengan digital transformasi, fondasi dari industri 4.0 adalah Cloud Computing.
Sebagai pionir infrastruktur cloud nasional yang secara konsisten mendorong digitalisasi di Indonesia, DesktopIP bersinergi dengan MMI menghadirkan Maritime Digital Infrastructure (MDI) demi menjawab tantangan industri maritim.
Peluncuran platform karya anak bangsa ini juga diklaim menandai babak baru bagi industri maritim di Tanah Air. MDI diharapkan dapat membantu industri galangan kapal mencapai efisiensi dan efektivitas, menciptakan keamanan data, serta membantu para pelaku industri untuk mengadopsi teknologi terkini dengan nilai investasi yang lebih terjangkau.
“MDI merupakan infrastruktur digital buatan anak bangsa yang dikembangkan dari teknologi yang memperoleh skor TKDN mencapai lebih dari 80%. Platform ini juga memungkinkan perusahaan mengubah mekanisme Capital Expense (Capex) menjadi Operating Expense (Opex) sehingga dapat menjawab tantangan investasi,” ungkap Phidi.
Phidi menjelaskan bahwa platform MDI akan terus dikembangkan untuk mendorong digitalisasi, tidak hanya di industri galangan kapal, melainkan sektor maritim secara menyeluruh. Dalam pengembangannya, DesktopIP sedang melakukan R&D yang komprehensif agar kedepannya MDI dapat dioperasikan di wilayah yang minim kapasitas internet sehingga dapat mengatasi tantangan yang kerap kali dihadapi para pelaku industri.
Menurut Phidi, kehadiran platform MDI menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu secara mandiri menciptakan teknologi mutakhir.
“Melalui peluncuran MDI, kami juga berhasil mematahkan stigma global yang skeptis akan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan teknologi terkini,” Phidi menegaskan.
Sebagai informasi, infrastruktur digital yang diperkenalkan oleh DesktopIP dan MMI merupakan fondasi dari seluruh teknologi yang berada di atasnya seperti AI, IoT dan sebagainya. Saat ini, teknologi mutakhir ini diketahui hanya dikembangkan oleh negara adidaya. Kehadiran teknologi karya bangsa Indonesia ini menunjukkan bahwa Indonesia juga memiliki daya saing internasional.
Dikembangkan secara mandiri oleh perusahaan nasional, MDI membuat proses manajemen data dan analisis berjalan dengan aman di bawah kendali teknologi dalam negeri. Upaya DesktopIP bersama MMI dalam mengembangkan teknologi ini diharapkan dapat mendorong Indonesia mencapai kedaulatan digital. (*)