Lelang Amal Merchandise MotoGP 2024, KPKNL Mataram Raup Rp76 Juta

Kepala KPKNL Mataram Kurniawan Catur Andrianto (kanan) menyerahkan helm bertandatangan pembalap Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi kepada pemenang lelang amal dagangan pendukung MotoGP di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. (Ist)

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Mataram bekerja sama dengan InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sukses menyelenggarakan lelang amal merchandise MotoGP 2024 yang bertanda tangan para pembalap MotoGP di Deluxe 2GH Pertamina Mandalika International Circuit, pada Minggu (29/9).

Kepala KPKNL Mataram, Kurniawan Catur Andrianto, menyampaikan bahwa seluruh hasil lelang akan disalurkan untuk kepentingan amal. "Hal ini menjadikan balap MotoGP di Mandalika Indonesia berbeda dengan di negara lainnya, tidak hanya sekedar menonton balapan, tetapi juga untuk menumbuhkan kepedulian sosial bagi sesama," ujarnya.

Tidak hanya itu, KPKNL Mataram, menurut Kurniawan, juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan UMKM Indonesia ke dunia internasional dan mensosialisasikan mekanisme lelang kepada publik. Termasuk memperkenalkan aturan terbaru yang memungkinkan warga negara asing untuk ikut serta dalam lelang di Indonesia.

Kepala Kantor Wilayah DJKN Bali dan Nusa Tenggara, Sudarsono, yang turut hadir mendukung lelang ini, mengungkapkan kekagumannya terhadap penyelenggaraan lelang yang dinilai sangat luar biasa, baik dari segi objek yang dilelang, harga yang tercapai, hingga antusiasme peserta dan penonton. "Lelang amal merchandise MotoGP menjadi salah satu side event yang paling dinantikan dalam gelaran MotoGP ini," kata Sudarsono.

Sebanyak tujuh objek lelang terjual dalam waktu kurang dari setengah jam, dengan total hasil lelang mencapai Rp76 juta—meningkat hampir 17 kali lipat dari nilai limit awal Rp4,7 juta.

Contohnya, kaos bertanda tangan Brad Binder, Jack Miller, dan Augusto Fernandez, yang dibuka dengan harga Rp200 ribu, terjual hingga Rp2 juta—meningkat 10 kali lipat dari nilai limit. Topi bertanda tangan Aleix Espargaro, Brad Binder, Jack Miller, dan Pedro Acosta yang mulanya seharga Rp100 ribu, terjual Rp2,35 juta atau meningkat 25 kali lipat. Begitu pula dengan sweater bertanda tangan Marco Bezzecchi dan Enea Bastianini, yang dari harga Rp200 ribu berhasil terjual Rp3 juta, meningkat 15 kali lipat.

Vest bertanda tangan Jorge Martin, Franco Morbidelli, Marco Bezzecchi, dan Pedro Acosta mencapai angka fantastis, dari harga awal Rp200 ribu menjadi Rp17 juta—meningkat 85 kali lipat. Jaket UMKM Songket Lombok produk Allea Gallery bertanda tangan Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi juga tidak kalah menarik, dari harga Rp500 ribu terjual seharga Rp5 juta, meningkat 10 kali lipat.

Selain itu, helm bertanda tangan Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi yang dimulai dari Rp2 juta terjual hingga Rp25,5 juta (naik 12,75 kali lipat). Sementara kemeja bertanda tangan Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini laku terjual Rp21 juta dari harga awal Rp1,5 juta, meningkat 14 kali lipat.

Lelang ini juga menarik perhatian penonton dari berbagai daerah, termasuk peserta dari Papua yang berhasil memenangkan vest bertanda tangan Jorge Martin, dan seorang pemenang dari Thailand yang turut berpartisipasi. Salah satu pemenang lelang, yang sudah dua kali mengikuti acara lelang amal merchandise MotoGP ini, mengapresiasi penyelenggaraan yang kian terorganisir dengan publikasi yang lebih luas, termasuk adanya video promosi yang memudahkan calon peserta untuk mendapatkan informasi lebih awal. (*)

# Tag